Menu

Tak Hanya Picu Kualitas Tidur Berkurang, Sleep Apnea Bisa Sebabkan Berbagai Penyakit Kronis, Begini Cara Mengatasinya Beauty!

23 Agustus 2023 10:10 WIB

Ilustrasi mendengkur (Shutterstock)

HerStory, Jakarta —

Beauty, apnea tidur atau sleep apnea adalah gangguan tidur serius yang terjadi ketika pernapasan seseorang berhenti dan timbul kembali saat tidur. Salah satu gejala utama apnea tidur adalah dengkuran yang keras ketika tidur.

Melansir laman Mayo Clinic, hal ini terjadi karena ketika mengalami apnea tidur. Di mana saluran udara yang terus menyempit akan mengakibatkan aliran udara yang semakin kuat. Kondisi ini meningkatkan getaran jaringan yang menyebabkan dengkuran seseorang semakin keras.

Hal tersebut membuat jalannya pernapasan jadi tersumbat. Sehingga membuat seseorang mendengkur lebih keras. Suara dengkuran yang kuat memang menjadi hal utama yang mengindikasi diagnosis apnea tidur.

Namun, beberapa orang mengalami gejala lainnya, termasuk:

  • Merasa lelah dan mengantuk di siang hari
  • Merasa gelisah ketika tidur dan terbangun di malam hari
  • Bangun dengan mulut kering atau tenggorokan yang sakit
  • Bangun tiba-tiba setelah terengah-engah
  • Merasa sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan mudah tersinggung akibat kualitas tidur yang tidak baik
  • Mengalami depresi atau kecemasan
  • Berkeringat di malam hari
  • Sakit kepala

Cara mengatasi apnea tidur

Apnea tidur merupakan sebuah kondisi yang tidak dapat diremehkan, mengingat risiko yang mungkin dialami jika tidak ditangani dengan tepat. Menurut Cleveland Clinic, apnea tidur berpotensi menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti hipertensi, stroke, aritmia, kardiomiopati (pembesaran jaringan otot jantung), gagal jantung, serangan jantung, obesitas, dan diabetes.

Oleh sebab itu, penanganan profesional sangat dibutuhkan oleh penderita apnea tidur. Dikutip dari Mayo Clinic, pada kasus apnea tidur yang tergolong ringan, dokter akan merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan dan berhenti merokok.

Namun, jika perubahan gaya hidup belum berhasil memperbaiki gejala apnea tidur dan lebih parah, dokter akan menawarkan beberapa pilihan perawatan lain, seperti terapi atau bahkan operasi.

Jika kamu mengalami gejala apnea tidur, sebaiknya langsung menghubungi dokter untuk konsultasi gejala awal dengan dokter umum. Kemudian akan memberi rujukan untuk ke dokter spesialis tidur untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan tingkat keparahan apnea tidur yang kamu alami. 

Untuk mendapat diagnosis yang tepat, dokter biasanya akan melihat riwayat kesehatan pasien, seperti kondisi medis, obat-obatan yang pernah dikonsumsi, dan riwayat apnea tidur atau gangguan tidur lainnya yang pernah dialami oleh anggota keluarga.

Kemudian pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk mencari tanda-tanda kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko apnea tidur, termasuk obesitas, penyempitan saluran udara bagian atas, amandel yang besar, atau ukuran lingkar leher.

Dokter juga akan melihat ukuran dan struktur rahang dan ukuran dan posisi lidah pasien. Selain itu, dokter juga akan merujuk pasien untuk mengunjungi spesialis tidur untuk melakukan studi tidur di fasilitas khusus.

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah

Artikel Pilihan