Menu

Membanggakan! Siswa Indonesia Raih Lima Medali dan Dua Penghargaan di Ajang IOAA 2023, Ini Nama-namanya..

23 Agustus 2023 22:45 WIB

Siswa Indonesia Raih Lima Medali dan Dua Penghargaan di Ajang IOAA 2023. (Kemendikbudristek)

HerStory, Jakarta —

Siswa Indonesia kembali meraih prestasi membanggakan di ajang bergengsi tingkat internasional. Tim yang terdiri dari lima siswa terbaik Indonesia berhasil meraih satu medali perak, empat perunggu, dan dua penghargaan Best International Tea, setara medali emas pada ajang, International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) ke-16, pada 10-20 Agustus 2023 di Chorzów, Polandia.

Kelima siswa tersebut adalah Dzaky Rafiansyah dari SMA Semesta yang meraih medali perak dan Best International Team. Lalu ada Bryan Herdianto dari SMAS Kanisius Jakarta yang meraih medali perunggu dan Best International Team. 

Kemudian, tiga medali perunggu lainnya diraih oleh Zahran Nizar Fadhlan dari SMAN 1 Padang, Ferdinand dari SMAS 1 Kristen BPK Penabur Jakarta, dan Indra Rhamadan dari SMAN 1 Manggar, Kepulauan Bangka Belitung.

Staf Ahli Menteri bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin menyampaikan kebanggaannya terhadap siswa-siswa berprestasi yang telah membanggakan Tanah Air. 

“Selamat dan sukses, lima siswa Indonesia telah memberikan kado spesial bagi HUT ke-78 RI dengan lima medali. Raihan ini jadi pencapaian luar biasa,” ucap Tatang, dalam siaran pers, diterima HerStory, Rabu (23/8/2023). 

Dalam kesempatan sama, pelaksana tugas, Kepala Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hendarman, mengapresiasi capaian prestasi lima siswa Indonesia pada ajang IOAA ke-16. 

“Keberhasilan mereka meraih satu perak, empat perunggu, dan dua Best International Team merupakan suatu kebanggaan untuk Indonesia. Ada siswa asal Kepulauan Bangka Belitung dan Padang yang meraih medali, ini luar biasa sekali dan menjadi suatu pembangkit untuk daerah lainnya,” ujar Hendarman.

Hendarman menyampaikan, para siswa yang berprestasi ini akan mendapatkan apresiasi bentuk beasiswa salah satunya Beasiswa Indonesia Maju (BIM). 

“Kita ketahui, dari lima siswa ini ada yang sudah menerima Beasiswa Indonesia Maju Luar Negeri, dan sebagian ada yang mau menempuh pendidikan tinggi di dalam negeri. Kita akan akan bantu mereka dengan BIM dalam negeri,” kata Hermawan. 

Selama kompetisi di Polandia, tim Indonesia didampingi oleh dua Team Leader, yaitu Hakim L. Malasan dan M. Ikbal Arifyanto dari Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Hakim menuturkan, selama sepuluh hari di Polandia, dinamika kompetisi cukup tinggi sehingga selain diperlukan kecerdasan juga kondisi fisik harus baik. 

“Begitu selesai acara pembukaan, mereka langsung berorientasi menggunakan teleskop yang di Indonesia tidak banyak digunakan. Kemudian dilanjutkan kompetisi-kompetisi. Belum lagi zona waktu di Polandia sangat berbeda dengan Indonesia, tapi alhamdulillah, mereka bisa beradaptasi dengan perbedaan waktu,” jelas Hakim.  

Pada ajang IOAA ke-16 ini, lima siswa Indonesia bersaing dengan 250 peserta dari 52 negara. Selama kompetisi, seluruh peserta menempuh beberapa ronde yaitu Ronde Team Competition, Ronde Teori, Ronde Analisa Data, Ronde Observasi Lapangan, dan Ronde Observasi Planetarium. 

Pada Ronde Team Competition, dipilih dua tim terbaik, terdiri dari lima peserta yang berasal dari negara berbeda.  

Dua penghargaan Best International Team, diraih oleh Tim Astrea yaitu Dzaky Rafiansyah dari Indonesia bersama empat peserta lainnya dari Negara Swedia, Pakistan, Armenia, dan Bulgaria. 

Satu tim terbaik lainnya diraih oleh Tim Victoria yaitu Bryan Herdianto dari Indonesia bersama empat peserta lainnya dari Negara Yunani, Brazil, China, dan Polandia.  

Salah satu siswa peraih medali perak dan Best International Team, Dzaky Rafiansyah bersyukur atas prestasi yang diraihnya.

“Alhamdulillah, saya tahun ini kembali mendapatkan medali perak, walaupun tujuan awalnya dapat medali emas, tapi ada tambahan sebagai Best International Team yang setara dengan emas,” ucap Dzaki. 

Senada dengan Dzaky, Indra Rhamadan peraih medali perunggu mengungkapkan kebahagiaannya membawa Bangka Belitung mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional. 

“Tentunya perasaan saya pada saat ini sangat-sangat senang banget. Gak pernah terbayangkan, saya dari Belitung bisa mewakili Indonesia yang pada awalnya orang-orang gak percaya, orang seperti saya bisa,” ungkap Rhama. 

Menurut Rhama, fasilitas dan keadaan tidak menghalanginya untuk belajar selama ada niat dan tekad untuk meraih prestasi. 

“Fasilitas bukan alasan bagi saya untuk tidak bisa maju. Saya belajar dengan komunitas dari luar Jawa, sehingga bisa memotivasi saya untuk berprestasi,” tegas Rhama. 

Peserta IOAA merupakan siswa SMA atau sederajat yang telah melalui seleksi berjenjang, yaitu olimpiade sains nasional tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional, serta mengikuti pembinaan. 

IOAA merupakan salah satu ajang kompetisi internasional bidang astronomi yang berdiri sejak tahun 2007 dan dilaksanakan setiap tahun sekali. IOAA bertujuan mempromosikan minat dalam astronomi dan ilmu terkait, khususnya melalui pendidikan untuk generasi muda. 

Artikel Pilihan