Ilustrasi sayuran (Freepik/fxquadro)
Moms, protein merupakan salah satu sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi dalam masa tumbuh kembangnya. Saat sudah memasuki masa MPASI, Moms dianjurkan untuk memperkenalkan berbagai jenis sumber makanan ke anak, salah satunya sayuran.
Nah, kali ini HerStory sudah merangkum beberapa rekomendasi sayuran yang kaya protein yang cocok untuk anak saat MPASI. Kira-kira apa saja, ya? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini, Moms.
Dalam 100 gram brokoli terkandung 2,82 gram protein. Untuk itu, kamu bisa menambahkan sayuran ini ke dalam menu MPASI si kecil. Tak hanya kaya akan protein, brokoli juga mengandung karbohidrat, serat, antioksida, dan nutrisi penting lainnya.
Dengan lengkapnya kandungan nutrisi dalam brokoli, sayuran ini sangat baik dijadikan MPASI untuk anak, Moms.
Kangkung juga merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup baik. Untuk itu, Moms bisa menambahkan kangkung ke dalam menu MPASI untuk buah hati. Selain itu, sayuran ini juga mampu mendukung pertumbuhan tulang dan gigi bayi.
Namun, kangkung merupakan jenis sayuran yang seratnya sedikit kasar. Jadi, pastikan Moms mengolahnya dengan baik agar dapat dicerna dengan mudah oleh si kecil.
Kandungan protein yang terdapat dalam jamur cukuplah tinggi, yaitu sekitar 16 gram dalam setiap 100 gram jamur. Maka dari itu, jamur bisa diandalkan sebagai MPASI yang kaya protein. Selain itu, jamur juga mengandung nutrisi penting lainnya yang mampu mendukung tumbuh kembang si buah hati.
Sayuran dengan sumber protein terbaik yang selanjutnya adalah bayam. Bunda bisa memberikan bubur ayam dengan campuran bayam untuk si kecil sebagai MPASI. Meskipun jumlah proteinnya tak terlalu tinggi, namun bayam mengandung vitamin dan mineral yang cukup tinggi.
Kandungan tersebut bermanfaat untuk meningkatkan fungsi sel dan pertumbuhan jaringan tubuh.
Bunda juga bisa menambahkan jagung ke dalam menu MPASI sebagai penambah asupan protein untuk bayi. Selain memiliki kandungan protein, jagung juga kaya akan karbohidrat dan vitamin, sehingga mampu memenuhi kebutuhan energi harian si kecil.