Menu

Mitos atau Fakta, Makin Tua Makin Susah Nurunin Berat Badan, Yuk Cari Tahu Jawabannya di Sini Moms!

06 September 2023 13:12 WIB

Ilustrasi berat badan belum turun setelah melahirkan. (Freepik/jcomp)

HerStory, Jakarta —

Saat usia muda, mengurangi makan dan berolahraga mampu menurunkan berat badanm secara signifikan. Namun, seiring bertambahnya usia, berat badan semakin sulit turun meski sudah melakukan usaha yang maksimal.

Banyak faktor yang membuat penurunan berat badan lebih sulit dilakukan oleh orang tua. Dikutip dari Everyday Health, otot, hormon, metabolisme, dan sistem tubuh mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia. 

1. Kehilangan massa otot

Menurut National Institutes of Health (NIH), jumlah otot tanpa lemak orang dewasa mulai menurun 3 hingga 8 persen per dekade setelah usia 30 tahun.

Kondisi ini disebut dengan sarcopenia. Jika seseorang tidak aktif, massa otot tersebut akan semakin berkurang dan menyebabkan berat badan jadi lebih mudah bertambah. 

2. Metabolisme melambat

Penurunan massa otot dapat memperlambat metabolisme seseorang. Metabolisme yang melambat membuat pembakaran kalori menjadi lebih sulit. 

3. Perubahan hormon

Dikutip dari The New York Times, penurunan kadar hormon estrogen dan testosteron, yang biasanya dimulai sekitar awal 50-an juga memberikan efek pada berat badan. 

4. Adanya perubahan gaya hidup

Seiring dengan bertambahnya usia, gaya hidup seseorang pun bisa berubah. Salah satu perubahan terbesar datang ketika seseorang memulai sebuah keluarga.

Keadaan ini membuat fokus pada diri sendiri berkurang sehingga seseorang lupa untuk mengurus dirinya dengan berolahraga dan makan makanan sehat. Berat badan yang berlebih bisa meningkatkan faktor berbagai penyakit. Pastikan agar kamu memiliki berat badan yang ideal untuk menjaga kesehatan. 


Dikutip dari Medical News Today, kamu bisa mengeceknya dengan menggunakan Body Mass Index (BMI). Ini adalah alat untuk dengan mengaitkannya dengan tinggi badan.

Perhitungan BMI memberikan angka yang bisa menunjukkan bahwa seseorang memiliki tubuh yang sehat atau tidak.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) ada beberapa kategori yang perlu diperhatikan antara lain:

-BMI kurang dari 18,5 menunjukkan kekurangan berat badan.

-BMI antara 18,5 dan 24,9 menunjukkan kisaran berat badan yang sehat.

-BMI antara 25 dan 29,9 dapat mengindikasikan kelebihan berat badan.

-BMI 30 atau lebih tinggi dapat mengindikasikan obesitas.

CDC juga menekankan bahwa BMI tidak menilai komposisi tubuh atau kesehatan seseorang. Ini adalah alat skrining yang harus digunakan orang bersamaan dengan tes dan penilaian lain untuk menentukan potensi risiko kesehatan.

Kamu bisa menerapkan Medical Check Up (MCU) untuk mengetahui kondisi kesehatanmu secara lebih spesifik. Melalui MCU, kamu mungkin bisa mendapatkan skrining obesitas. 

Dikutip dari Medline Plus, selama pemeriksaan, kamu akan mendapatkan pengukuran di sekitar pinggang dimana kelebihan lemak di sekitar pinggang dapat menempatkan kamu pada risiko yang lebih tinggi untuk masalah kesehatan terkait obesitas, termasuk penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Selain itu, kamu juga akan mendapatkan tes darah untuk memeriksa diabetes dan. atau kondisi medis yang mungkin menyebabkan kenaikan berat badan.

Dengan informasi-informasi dari pemeriksaan MCU, risiko penyakit bisa dikendalikan oleh dokter dengan memberikan perawatan yang tepat terhadap pasien.

MCU bisa sangat membantu karena peluang pengobatan dan penyembuhan meningkat, dapat mengurangi risiko komplikasi, mendorong kebiasaan sehat, serta membantu kamu untuk menjaga berat badan.

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah

Artikel Pilihan