Menu

Insomnia yang Berujung Depresi, Kenali Penyebabnya dan Cara Pencegahannya Yuk Beauty!

06 September 2023 23:15 WIB

Ilustrasi perempuan insomnia (Freepik.com/karlyukav)

HerStory, Jakarta —

Beauty, rupanya insomnia atau sulit tidur erat kaitannya dengan depresi. Pasalnya, insomnia dan depresi sama-sama memberikan efek negatif pada tubuh.

Terlebih seseorang yang mengalami insomnia bisa menjadi gejala dari depresi atau faktor risiko yang memicu timbulnya depresi. Dilansir dari laman Hopkinsmedicine, peneliti tidur dari Johns Hopkins, Patrick Finan mengatakan tidur yang buruk dapat menimbulkan kesulitan dalam mengatur emosi.

Di mana hal tersebut membuat seseorang lebih rentan mengalami depresi di masa mendatang, bahkan durasinya bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun dari sekarang.

"Depresi itu sendiri dikaitkan dengan kesulitan tidur, seperti memperpendek jumlah tidur gelombang lambat restoratif yang didapat seseorang setiap malam," ujar Finan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami insomnia memiliki risiko depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidur dengan cukup. Insomnia yang tidak diobati juga dapat memperburuk gejala depresi yang ada. Di sisi lain, depresi bisa menyebabkan masalah tidur.

Beauty, penting bagi kita untuk mengidentifikasi risiko lebih awal, mencari bantuan yang tepat, dan mendapatkan perawatan yang sesuai.

Bagi seseorang yang mengalami masalah tidur kronis dan kesulitan tidur, sebaiknya memperhatikan perubahan suasana hati, energi, dan pola pikir yang mungkin merupakan tanda-tanda depresi.

Sebaliknya, bagi mereka yang mengalami gejala depresi, mengenali masalah tidur seperti sulit tidur, tidur yang tidak nyenyak, atau perubahan pola tidur dapat menjadi tanda bahwa insomnia juga berperan dalam kondisi mereka.

Meskipun perawatan untuk depresi seperti obat-obatan antidepresan dapat membantu meningkatkan suasana hati dan pandangan hidup, mereka tidak secara langsung mengatasi masalah tidur yang mendasar.

Studi menunjukkan bahwa masalah tidur yang berkepanjangan pada individu yang tengah menjalani perawatan depresi dapat meningkatkan risiko kekambuhan depresi. Maka, penting untuk mengenali dan mengobati insomnia secara efektif dalam rangka mendapatkan perbaikan yang holistik dalam kesejahteraan mental.

CBT-I (Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia) atau terapi perilaku kognitif untuk insomnia adalah pendekatan yang terbukti efektif dalam mengatasi masalah tidur pada individu dengan depresi.

Terapi ini melibatkan kombinasi strategi kognitif (perubahan pola pikir terkait tidur) dan perilaku (perubahan rutinitas tidur dan tidur yang sehat) untuk mengatasi insomnia. Namun, sebelum melakukan terapi, sebaiknya konsultasi terlebih dulu dengan profesional kesehatan mental yang berpengalaman dalam mengobati insomnia dan depresi. 

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah