Menu

Layanan Kesehatan Preventif Jadi Gaya Hidup, Begini Penjelasan dari Dokter Ahli, Simak Yuk!

07 September 2023 11:35 WIB

Ilustrasi Fasilitas di rumah sakit (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms, layanan kesehatan preventif kini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat proporsi pengeluaran kesehatan untuk biaya pelayanan kesehatan preventif pada 2022 mencapai 29,13% dibandingkan tahun 2020 yang hanya 15,70%.

Hal ini menunjukkan bahwa selama 3 tahun terakhir telah terjadi tren peningkatan pada layanan kesehatan preventif, termasuk dalam mempersiapkan peran ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran dan tumbuh kembang bayi secara optimal.

Kesehatan dan tumbuh kembang bayi tidak hanya diperhatikan ketika baru lahir, namun dapat dimulai dari sedini mungkin ketika ibu baru memulai masa kehamilan. Khususnya kesehatan fisik dan mental ibu menjadi bagian penting untuk mewujudkan kehidupan baru yang sehat atau safe motherhood.

Langkah safe motherhood dimulai sebelum proses kehamilan dengan nutrisi baik dan gaya hidup sehat, merencanakan keluarga, perawatan pra-natal (sebelum kelahiran), pencegahan komplikasi, serta pengobatan komplikasi yang terjadi secara dini dan efektif. Tren layanan kesehatan preventif ibu dan anak yang meningkat turut tercermin pada data RSIA Bunda Jakarta.

Rumah sakit yang telah lebih dari setengah abad melayani ibu dan anak ini, mengungkapkan bahwa pemeriksaan kehamilan menjadi salah satu tren layanan kesehatan terkini [holistik, menggunakan teknologi medis terdepan] yang dimanfaatkan oleh para ibu.

Sedangkan tren layanan kesehatan preventif lainnya meliput tumbuh kembang anak serta nutrisi dan asupan gizi anak.

dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta, atau yang akrab disapa dr. Tiwi, menjelaskan, “Saat ini layanan kesehatan preventif telah menjadi layanan yang sering dimanfaatkan oleh pasien ibu dan anak, khususnya pemeriksaan kehamilan dini untuk ibu. Kualitas tumbuh kembang anak memang perlu dipersiapkan sejak dini, sejak mempersiapkan kehamilan—pra-konsepsi."

Orangtua sebaiknya dalam kondisi yang sehat saat merencanakan kehamilan. Karena itu, gaya hidup sehat orang tua harus menjadi perhatian dan selalu didengungkan, agar janin yang bakal terbentuk sehat serta pertumbuhan di dalam kandungan optimal.

Perlu diperhatikan juga, bahwa sehat itu tidak semata-mata bebas dari penyakit, utuh organ dan fungsi tubuh. Melainkan secara emosional. Orangtua harus menyiapkan lingkungan yang sehat dan baik untuk anak-anaknya.

"Tingkat kesadaran ibu harus melakukan upaya preventif seperti memantau tumbuh kembang anak, pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, hingga pemberian MPASI (makanan pendamping ASI setelah masa ASI eksklusif), menjadi kunci penting dalam mengurangi risiko stunting pada anak," tambah dr Tiwi.

Lebih lanjut, perawatan preventif dalam masa kehamilan dapat mencegah terjadinya komplikasi kehamilan serta mengedukasi para ibu mengenai langkah-langkah penting yang perlu dilakukan untuk memastikan kehamilan berjalan dengan sehat.

Pengurangan risiko dapat dilakukan dengan menjalani gaya hidup sehat serta mengendalikan kondisi kesehatan yang ada pada ibu, seperti menjaga tekanan darah dan tingkat gula darah. Rangkaian layanan kesehatan ibu hamil disebut sebagai antenatal care (ANC), mencakup identifikasi risiko, pencegahan, dan penatalaksanaan kehamilan yang disertai dengan penyakit.

Layanan ANC ditujukan untuk memastikan bahwa kondisi ibu dan janin sehat selama kehamilan, sehingga dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi perinatal.

“Layanan kesehatan RSIA Bunda Jakarta terus mengedepankan kajian holistik dan pelayanan komprehensif yang didukung oleh jajaran dokter dan tenaga kesehatan yang kompeten dan profesional serta menggunakan teknologi medis modern. Melalui layanan kesehatan preventif, kami berharap dapat memberikan pelayanan yang optimal untuk membantu ibu menjalani program dan masa kehamilan dengan tenang hingga menjaga tumbuh kembang anak mereka. Selaras dengan komitmen kami untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada ibu dan anak sejak dini,” tutup dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS.

Artikel Pilihan