Baru-baru ini beredar video seorang wanita membuang anaknya di stasiun KRL Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Wanita tersebut diduga mengalami baby blues sehingga berusaha menjauhkan dirinya dari sang bayi. 

Beruntungnya, petugas dengan sigap menyelamatkan bayi dan mengamankan wanita tersebut. Lantas, apa itu baby blues? 

Istilah baby blues mengacu pada kondisi perubahan suasana hati seorang Moms atau perasaan lain yang terjadi pada minggu pertama setelah bayi lahir. Perlu diketahui, baby blues terjadi pada 3 dari 5 Moms baru. 

Umumnya, kondisi ini terjadi pada 3 hingga 5 hari pertama kelahiran. Mengutip dari Pregnancy Birth Baby, Kamis (7/9/2023) banyak dokter mengungkapkan, baby blues terkait dengan perubahan kadar hormon yang terjadi selama kelahiran. 

Jika Moms yang mengalami proses persalinan sulit, bukan tak mungkin jika gejala baby blues muncul lebih cepat. Setelah melahirkan tubuh mengalami naik-turun hormon secara ekstrem. 

Baby blues ditandai dengan perubahan suasana hati, menangis, cemas berlebih, stres, dan kewalahan. Seorang Moms mungkin mengalami sulit untuk tertidur bahkan saat bayi sudah tenang. 

Selain itu, tak jarang para Moms juga merasa tak terikat dengan bayi. Hingga berpotensi merasa tak menginginkan si kecil sehingga bisa saja berupaya menjauhkan sang buah hatinya. 

Baby blues sebenernya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun di posisi ini, para Moms harus mendapatkan dukungan dan perhatian intens dari lingkungan, terutama suami. 

Namun, jika gejala baby blues berlangsung lebih dari dua minggu, atau lebih intens. Keluarga atau lingkungannya perlu mencari bantuan medis guna mencegah depresi berkepanjangan.