Menu

Gak Cuma Asal Klaim Bikin Putih, Ini 4 Tanda Skincare Aman Digunakan Menurut Dokter Kulit, Sudah Ada di Rangkaian Skincare Kamu Belum?

17 September 2023 18:45 WIB

Ilustrasi wanita pakai skincare saat lagi buru-buru (Sumber/Pexels)

HerStory, Jakarta —

Beauty, jangan cuma tergiur dengan klaim bisa memutihkan dan glowing dalam waktu singkat ya! Pasalnya, kamu harus leih pandai dalam memilih produk skincare dan memperhatikan beberapa tanda ini sebelum membelinya.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) memberikan ciri-ciri paling mudah dilihat dari produk skincare yang aman digunakan. Pada postingan di Instagram Perdoski diungkapkan bahwa ada lima poin yang menandakan kalau suatu produk skincare aman digunakan.

Kelima tanda tersebut di antaranya:

1. Memiliki nomor izin edar BPOM

Nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) biasanya tertera di setiap kemasan. Atau bisa juga mengecek langsung di situs resmi BPOM. Adanya nomor izin edar dari BPOM itu menunjukan kalau produk tersebut telah dijamin mengandung bahan-bahan aman oleh pemerintah.

2. Label informasi produk jelas

Produk skincare aman memiliki sejumlah informasi yang ditulis jelas dikemasan, seperti bahan-bahan, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, hingga pihak produsen atau importir.

3. Diproduksi di industri kosmetik

Produk perawatan kulit termasuk dalam kelompok usaha pembuatan kosmetik. Industri kosmetika sesuai KBLI 2023 wajib mengurus perizinan berusaha berbasis risiko di sektor industri tersebut.

4. Tak mengandung bahan obat berbahaya

Ada sejumlah zat kimia yang berbahaya bila terdapat di dalam produk skincare atau kandungannya melebihi di atas ambang batas aman. Perdoski menguraikan ada tiga zat kimia seperti itu yang perlu diwaspadai. Di antaranya:

Hidrokuinon mencapai 2 persen atau di atas 4 persen. Pemakaian biasanya berupa topikal. Dampak terhadap kulit bisa menyebabkan dermatitis hingga hiperpigmentasi kuku.

Steroid kelas I, seperti klobetasol dan betametason. Pemakaian skincare dengan zat kimia itu bisa menyebabkan arthopia, dermatitis kontak, dermatitis perioral, hingga kulit berjerawat.

Merkuri. Pemakaian merkuri dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan rasa tak nyaman pada sistem pencernaan, infeksi kulit, hiperpigmentasi, dan dispigmentasi kuku.