Menu

Periods 101: Mitos Fakta Seputar Menstruasi

25 September 2023 16:15 WIB

Ilustrasi wanita saat merasakan nyeri menstruasi. (Freepik/wayhomestudio)

HerStory, Jakarta —

Bocah Indonesia berkolaborasi dengan Herstory melakukan edukasi tentang menstruasi yang kerap dianggap salah kaprah oleh masyarakat hingga kini secara daring. Momen yang diselenggarakan pada siaran langsung Instagram @Herstory.co.id  ini menggaet dr. Riyan H. Kurniawan, Sp.OG, Subsp. FER yang merupakan Dokter Spesialis Pusat Fertilitas Bocah Indonesia dan dipandu oleh Dayang Aqila.

Pernahkah Anda mengalami siklus menstruasi yang tak menentu atau rasa sakit yang luar biasa hebatnya? Tanda-tanda tersebut biasanya membuat banyak orang khawatir dengan kesehatan reproduksinya. Pasalnya, itu bisa menjadi tanda penyakit serius yang mungkin saja menyebabkan Anda dan pasangan akan sulit untuk memiliki keturunan.

Pada momen siaran langsung itu, awalnya dr. Riyan H. Kurniawan, Sp.OG, Subsp. FER membahas bahwa siklus menstruasi bisa memanjang atau memendek dan normal terjadi pada wanita dari remaja sampai menopause usia 49-51 tahun.

“Dari 24 sampai 34 hari, kalau kurang siklusnya memendek atau memanjang, kemudian itu durasinya tak sampai 8 hari, kalau sampai 8 hari itu lama, berarti ada masalah atau penyakit di organ rahim,” ungkap dr. Riyan H. Kurniawan, Sp.OG, Subsp. FER.

Adapun, dr. Riyan H. Kurniawan, Sp.OG, Subsp. FER juga menjabarkan tentang nyeri atau sakit yang biasa dialami oleh para wanita  yang berkaitan dengan menstruasi. Dengan penjelasan ini, diharapkan para wanita bisa lebih sadar dan paham soal ‘sinyal’ yang diberikan oleh tubuhnya dan bisa mencegah timbulnya penyakit serius yang kemungkinan bersarang dalam tubuh.

Mitos dan Fakta Seputar Menstruasi

Tak cuma itu saja, pada rangkaian siaran langsung kali ini, dr. Riyan H. Kurniawan, Sp.OG, Subsp. FER juga menjawab keresahan para wanita soal mitos-mitos yang tak boleh dilakukan oleh para wanita ketika menstruasi dan mungkin dinormalkan. Bahkan, beberapa diantaranya masih dipercaya hingga kini secara turun-temurun.

Mitos yang masih kerap dipercaya oleh banyak wanita Indonesia beberapa diantaranya adalah;

  • Tak boleh minum kopi, minum air dingin, minum air  kelapa, minum minuman bersoda selama mens: Faktanya, wanita bebas mengkonsumsi apapun selama fase menstruasi karena tak ada kaitannya.
  • Tak boleh keramas ketika mens: Faktanya, keramas menjadi salah satu upaya untuk menjaga kebersihan tubuh dan tak ada kaitannya sama sekali dengan fase menstruasi.
  • Tak boleh berenang: Faktanya, berenang dan menstruasi tak ada hubungannya, tapi dr. Riyan H. Kurniawan, Sp.OG, Subsp. FER tak menyarankan untuk berenang saat menstruasi karena berkaitan dengan kenyamanan dan kebersihan sekitar.
  • Konsumsi timun bikin mens lebih lama: Sama seperti mengkonsumsi minuman, asupan apapun yang masuk ke dalam tubuh tak ada hubungannya baik sedang haid atau tak karena sama-sama tak memberikan dampak.

Fakta yang sebenarnya tentang menstruasi;

  • Stres memicu jadwal mens berantakan: Benar. Pasalnya, menstruasi diatur oleh hormon yang berasal dari pikiran sehingga bisa mempengaruhi siklus menstruasi jadi normal atau justru berantakan. 
  • Selama mens harus gerak dan olahraga: Benar. Olahraga adalah hal yang harus dilakukan demi menjaga kesehatan tubuh. Mau sedang haid ataupun tak, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga setengah jam sampai satu jam.

Perlu diingat, adapun sebab siklus menstruasi yang tak teratur bukanlah karena kegiatan dan asupan makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh kita namun terjadi karena gangguan hormonal yang bisa dipicu karena obesitas dan berkaitan pada pola hidup. Maka dari itu, penting untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dan menerapkan pola hidup sehat sehari-hari agar siklus menstruasi tetap lancar dan teratur demi menghindari penyakit yang tak diinginkan.

“Sakit perut, badan pegel, punggung nyeri, untuk nyeri haid jangan dianggap ringan. Patokannya kalo nyeri sudah mengganggu aktivitas sebaiknya ke dokter, karena khawatir ada penyakitnya. Adapun nyerinya itu bisa terasa menjelang menstruasi ataupun pada saat menstruasi,” lanjutnya.

Artikel Pilihan