Menu

Wanita Usia Pra-Menopause Tak Disarankan Hamil, Dokter Spill Alasannya: Risikonya Tinggi!

27 September 2023 22:20 WIB

Ilustrasi ibu hamil. (HerStory/Wafi)

HerStory, Jakarta —

Kehamilan merupakan hal yang pasti ditunggu oleh Moms dan PakSu yang sedang menantikan buah hati. Meskipun demikian, menurut keterangan resmi dari dr. Gahrani Chen, Sp.OG yang merupakan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSIA Grand Family menjelaskan, sebaiknya wanita yang telah memasuki masa pra-menopause disarankan tidak menjalani kehamilan, karena risiko yang akan dihadapi akan semakin tinggi.

Gejala masa pra-menopause yang akan dialami seorang wanita adalah seperti hot flush (sensasi panas secara tiba-tiba pada bagian tubuh atas, biasanya terjadi di wajah, leher atau dada), insomnia atau menstruasi tidak teratur. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan terjadinya kehamilan, jadi masih ada harapan bagi wanita tersebut untuk hamil.

Selama sel telur masih ada, serta sistem hormonal yang stabil tetap ada kemungkinan terjadinya kehamilan, walaupun tingkat kesuburan sudah berkurang, inseminasi pun masih bisa dilakukan. Jangan lupa selalu konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan Anda jika ada keluhan seperti keputihan ataupun infeksi.

Hal yang perlu diingat oleh wanita hamil di atas usia 40 tahun

Walaupun wanita berusia 40 tahun keatas tidak disarankan untuk hamil, namun bagi mereka yang terlambat menikah atau masih ingin memiliki momongan, tentunya tidak ada larangan. Yang paling penting adalah sang ibu harus siap untuk menghadapi berbagai keluhan dan risiko yang mungkin timbul, serta menikmati proses kehamilan yang diinginkan tersebut dengan mengatur asupan gizi yang seimbang, cukup istirahat serta berolahraga untuk menjaga stamina selama hamil. Selain itu disarankan bagi wanita berusia 40 tahun ke atas untuk melakukan Medical Check Up sebelum hamil.

Hal yang perlu diingat saat wanita hamil diatas usia 40 tahun adalah selalu menjalani gaya hidup sehat serta patuh pada anjuran dokter spesialis kandungan yang menanganinya. Tak lupa pula untuk melakukan screening pada janin, misalnya dengan melakukan konsultasi kepada seorang dokter spesialis fetomaternal. Fetomaternal merupakan salah satu cabang subspesialisasi dari bagian kandungan dan kebidanan (obstetri dan ginekologi) yang menangani kasus kehamilan dengan risiko tinggi bagi calon ibu, serta perkembangan dan diagnosis gangguan janin di dalam kandungan.

Diagnosa fetomaternal yang dilakukan dengan baik dan teliti mampu mendeteksi kelainan genetik, gangguan pembentukan organ, mendeteksi kemungkinan terjadinya keguguran serta bayi lahir dalam keadaan meninggal, kelahiran prematur, juga skrining untuk kelainan kromosom. 

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah istirahat dengan cukup, selalu menjaga berat badan, serta hindari makanan yang dapat menghambat penyerapan vitamin dan gizi, seperti kopi, makanan yang terlalu asin atau manis, alkohol dan rokok. 

Nah, dengan menerapkan gaya hidup sehat, masa kehamilan di usia senja pun dapat dapat dijalani dengan baik.

Artikel Pilihan