Menu

PakSu Wajib Tahu! Ini 5 Dampak Positif Jika Suami Ikut Urus Rumah Tangga, Dijamin Istri Full Senyum dan Makin Bahagia!

29 September 2023 08:58 WIB

Ilustrasi rumah tangga bahagia (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Banyak sekali masyarakat yang beranggapan bahwa istri harus mengurus rumah sedangkan suami hanya bekerja dan mencari nafkah. Tolak ukur ini masih sangat kental bahkan jika tetangga tahu seorang kepala rumah tangga ikut serta mengurus anak, itu akan dinilai sebagai aib keluarga.

Padahal tak selalu demikian lho Beauty!. Ada banyak hal positif yang bisa didapatkan jika seorang istri dan suami saling suportif untuk bertukar peran dan tetap mengikuti persetujuan serta kompromi yang telah disepakati tanpa membuat salah satunya merasa direndahkan.

Dikutip dari laman Instagram @parentalk.id, terkait topik ini memang masih ada perdebatan, juga adanya pro dan kontra. Tapi, suasana rumah dengan bergantian peran, tak selalu buruk, kok. Ini beberapa hal baik yang bisa didapatkan!

1. Ibu Tetap Bisa Berkarier

Selama ini budaya patriarki memaksa perempuan untuk hanya tetap berada di rumah tanpa bisa mengembangkan karier. Seolah-olah, memutuskan untuk berumah tangga maka artinya karier terbunuh dan harus dikorbankan.

Tapi semua itu bisa diatasi jika ayah sukarela berperan sebagai bapak rumah tangga dan ibu tetap mengejar kariernya. Apalagi jika karier ibu bisa dikerjakan di rumah dan begitu pula dengan ayah. Alih-alih sibuk sendiri, ibu dan ayah malah akan saling melengkapi.

2. Punya Waktu untuk Me Time

Meski sudah berumah tangga, bukan berarti tak punya waktu untuk memanjakan diri sendiri. Tak semua keadaan mendukung waktu me time masing-masing antara ibu dan ayah.

Tapi jika keduanya ada di dalam satu atap rumah yang sama di setiap waktunya, ibu dan ayah bisa membahasnya.

Masing-masing tetap bisa menjalani hobi dan waktu bersantai tanpa khawatir anak-anak tak ada yang mengurus, karena keduanya saling mengerti dengan memberikan ruang kepada pasangan.

3. Ekonomi Stabil

Hal ini memang perlu kesepakatan bersama karena permasalahan ekonomi cukup krusial. Meski hanya berdiam di rumah, namun ayah tetap bisa berpenghasilan. Entah itu freelance atau memang WFH. Seenggaknya, ada passive income.

Ibu dan ayah juga bisa berkompromi serta diskusi bagaimana pembagian keuangan di rumah dari akumulasi gaji masing-masing.

4. Peran Ayah Lebih Dekat dengan Anak

Jika selama ini lebih sering berada di kantor dan minim interaksi dengan anak, kini hubungan antara ayah dan anak bisa dibenahi.

Ketika bermain bersama, anak merasa lebih aman karena ada ayah yang mendampingi. Apalagi peran ayah memang sangat dibutuhkan dan perlu dilibatkan untuk tumbuh kembang anak.

5. Suasana Rumah Makin Harmonis

Ibu dan ayah semakin sering bertemu dan mengobrol banyak. Jika sebelumnya sulit karena punya kesibukan masing-masing, kini semua bisa dikerjakan dengan berdua.

Mengurus anak, merapikan rumah, berkebun, semua tugas itu bisa dibagi dua dan beban rumah akan terasa ringan.

Bahkan untuk pergi jalan-jalan pun tak perlu menunggu jadwal yang lama karena harus menunggu jadwal libur ayah. Kini menonton film bersama juga bisa dilakukan setiap malam.

Semua hal di atas tentunya perlu kompromi dan rencana yang matang antara ibu dan ayah. Lebih baik lagi jika telah dibahas sebelum menikah, sehingga perekonomian rumah tangga terhindar dari permasalahan yang berat.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.