Ilustrasi oral sex. (Letstalksex/Deon Black)
Dalam hubungan intim biasanya ada kegiatan oral yang melibatkan mulut, bibir, dan lidah pada daerah kelamin sebagai bentuk stimulasi.
Mengutip sindikasi Cianjur.suara.com, menurut seksolog Zoya Amirin, kegiatan oral mempunyai risiko, tidak hanya risiko penyakit, namun juga risiko pada hati.
"Kontak seksual itu macam-macam, mulai dari hubungan seks, berpelukan dalam keadaan berpakaian maupun telanjang, rangsangan-rangsangan yang diberikan pada tubuh, itu semuanya punya risiko," jelasnya dalam program e-Life.
Zoya Amirin mencontohkan risiko infeksi menular seksual, HIV Aids yang dapat terjadi saat berhubungan badan.
Terlebih, hubungan seksual bisa juga memiliki risiko terhadap kehamilan yang tidak diinginkan. Semua hubungan seksual punya risikonya sendiri.
"Risiko hati ada nggak? Ada banget. Ada yang baper (bawa perasaan), yang galau. Risiko psikologis, risiko fisik itu semuanya ada dalam bentuk kontak seksual apalagi kalau kita bicara soal oral seks," jelas Zoya Amirin.
"Praktek oral seks tentu ada risikonya. Tapi sekali lagi, tergantung bagaimana self grooming-nya si individu ini. Bagaimana dia menjaga kesehatan kelaminnya," lanjutnya.
Dengan berbagai macam risiko akibat kontak seksual, Zoya Amirin menyarankan agar selalu menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan sebelum menyentuh kelamin guna terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan.
"Tips sehat dari saya adalah selalu belajarlah untuk memperhatikan higienitas kelamin, gitu ya," tambahnya.
Dan bagi laki-laki maupun perempuan, dianjurkan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh kelamin.
"Mau pipis kek, mau ngapain kek, selalu cuci tangan sebelum menyentuh kelamin," tutup Zoya Amirin.
Catatan: Artikel ini merupakan sindikasi konten Herstory dengan Suara.com.