Menu

Alergi Susu Sapi Bisa Ancam Tumbuh Kembang Optimal Si Kecil, Ini Protein yang Bisa Jadi Nutrisi Penggantinya Moms!

23 Oktober 2023 13:55 WIB

Ilustrasi anak akan meminum susu kental manis. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Tanpa disadari, protein pada susu sapi ternyata menjadi penyebab alergi yang terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di Asia lho Moms! Hal ini karena kasein dan whey yang terdapat pada susu sapi bisa menyebabkan reaksi alergi pada anak-anak.

Reaksi-reaksi ini, dijelaskan Dokter Anak Konsultan Alergi Imunologi Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M. Kes, dapat diperantarai Imunoglobulin E (IgE) atau non-IgE. 

"Reaksi alergi yang diperantarai IgE cenderung memiliki manifestasi klinis yang lebih berat, memakan waktu lebih lama untuk sembuh tetapi lebih mudah untuk mendiagnosisnya," jelasnya dalam acara Bicara Gizi yang dihelat Danone Specialized Nutrition (SN) baru-baru ini. 

Anak yang tak cocok susu sapi tetap membutuhkan asupan nutrisi seimbang untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Jika tak ditangani dengan tepat, kondisi alergi dapat berpotensi mengancam tumbuh kembang optimal anak. 

Dalam aspek perkembangan anak, gangguan alergi juga bisa berdampak pada fisik, sosial, dan kognitifnya, seperti gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas, yang bisa menyebabkan anak menjadi cenderung kurang percaya diri saat bersosialisasi.

Untuk itu, penting bagi orang tua untuk lebih memperhatikan alternatif nutrisi yang tepat agar kebutuhan makronutrien, termasuk protein, dan mikronutrien tetap dapat terpenuhi.

Salah satunya adalah memberikan formula soya kepada anaknya yang tak cocok susu sapi. Kualitas protein pada formula soya, kata dr. Budi setara dengan protein pada formula berbahan dasar susu sapi. Pertumbuhan yang setara dengan bayi yang mengonsumsi formula berbasis susu sapi. 

"Mitos mengenai anak laki-laki jadi feminin karena mengonsumsi soya juga sudah diteliti dan hal tersebut tidak terbukti. Orang tua tidak perlu kuatir lagi mengenai keamanan formula soya karena berdasarkan hasil penelitian, kekuatiran tersebut tidak terbukti," pungkasnya.

Reaksi alergi susu soya pada anak yang alergi susu sapi juga sangat kecil, sekitar 2.5%. Senada dengan dr. Budi, Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK., mengatakan, isolat protein soya yang telah terfortifikasi dengan nutrisi tepat juga busa menjadi aman dan efektif. 

Apalagi biasanya isolat protein soya sudah tinggi serat maupun dengan kombinasi zat besi dan vitamin C untuk membantu meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat.

“Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa tumbuh kembang anak-anak yang mengkonsumsi susu pertumbuhan untuk anak di atas 1 tahun dengan isolat protein soya sama baiknya dengan anak-anak yang mengkonsumsi susu sapi," tambah dia.

Terutama, dalam mendukung kesehatan pencernaan dan perkembangan kognitif anak.