Beauty bicara soal kanker payudara, kamu harus tahu apa yang bisa menyebabkan oleh kanker payudara tersebut. Mengutip dari penjelasan dr. Nadia Nurotul Fuadah dalam diskusi di laman Alodokter, ternyata kanker payudara itu timbul karena proliferasi sel payudara yang abnormal, tak terkendali, berlebihan dan sifatnya ganas.

" Kanker ini ada banyak jenisnya, dengan progresifitas yang berbeda-beda," jelas dr. Nadia dikutip Herstory Rabu (10/25/2023).

Untuk gejalanya sendiri itu setiap pengidapnya bisa berbeda karena berdasarkan jenis kanker dan stadiumnya. 

"Adapun ukuran benjolan yang kecil di payudara tidak selalu berbanding lurus dengan sifat kankernya yang ringan. Sebab itu, hal ini tidak bisa disepelekan begitu saja ya," jelas dr. Nadia.

Di samping itu, banyak mitos terkait pengobatan alternatif untuk pengobatan kanker payudara. Salah satunya ramuan daun sirsak. Menurut dr. Nadia, daun sirsak memang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kanker, namun hal itu belum ada penelitian yang membuktikannya.

"Perlu dipahami, bahwa belum cukup uji klinis yang membuktikan bahwa konsumsi air rebusan daun sirsak saja bisa menyembuhkan total kanker payudara. Sebab itu, tidak bijak rasanya jika saudara Anda hanya menjadikan hal ini sebagai satu-satunya terapi atas kankernya," tutur dr. Nadia.

Sementara untuk terapi alternatif, dr. Nadia menyarankan tak dilakukan untuk mengobati kanker payudara karena keamanannya belum teruji.

"Tidak dijelaskan pula terapi alternatif apa yang ia jalani, sehingga kami tidak berwenang juga menilai keamanannya bagi kesehatannya dan seperti apa juga pengaruhnya bagi kesembuhan kankernya," sambung sang dokter lagi.

Sementara itu, daripada melakukan terapi alternatif, Beauty yang menderita kanker lebih baik melakukan pemeriksaan dengan dokter bedah onkologi.

"Secara medis, kanker payudara bisa ditangani dengan beberapa jenis penanganan, seperti obat-obatan, operasi, kemoterapi, radioterapi, terapi hormon, dan sebagainya. Semakin dini kanker ditangani, maka akan semakin besar juga peluang sembuhnya," tutup dr. Nadia dalam diskusi tersebut.