Menu

Darurat Kesehatan Jiwa pada Anak dan Remaja, Penting Nih Moms, Simak Yuk Penelitiannya!

15 November 2023 20:15 WIB

Diskusi publik dan deklarasi Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa (Press Release)

HerStory, Jakarta —

Moms, tahukah kelompok usia anak dan remaja menjadi fokus yang harus diperhatikan dalam penanganan isu kesehatan jiwa, lho. Selain kelompok usia tersebut, usia rentan terdampak masalah kesehatan jiwa juga ada pada ibu dan bayi di 1000 hari pertama kehidupan serta para pekerja usia produktif.

Persoalan itu mengemuka dalam diskusi yang diselenggarakan Kaukus Masyarakat Peduli

Kesehatan Jiwa, Selasa (14/11) di Auditorium Perpustakaan Nasional. Diskusi yang mengambil tema ‘Saatnya Bicara Kesehatan Jiwa’ itu digagas dalam rangka Deklarasi Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa.

Dalam diskusi tersebut menghadirkan pembicara Dekan Fisip UI, Semiarto Aji Purwanto, dokter spesialis penyakit jiwa Tjhin Wiguna, jurnalis Kompas Elvy Rachmawati, dan presenter Metro TV Marvin Sulistio. 

Diskusi berpijak pada hasil studi yang dilakukan Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa pada Oktober 2023. Deklarasi Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa dihadiri Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi. 

Pendirian Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa didasari urgensi masalah kesehatan jiwa yang semakin hari semakin memprihatinkan, Moms. Dalam deklarasinya disebutkan, Kaukus ini merupakan gerakan bersama berbasis komunitas yang akan melakukan kegiatan riset, edukasi, advokasi, aksi pencegahan dan mitigasi karena tidak ada kesehatan fisik tanpa kesehatan jiwa.

Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa diinisiasi Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Prof. Dr. FX Mudji Sutrisno, SJ., Prof. Dr. Drs. Semiarto Aji Purwanto, M.Si., Dr. Adriana Elisabeth, Dr. Ray W. Basrowi, Maria Ekowati, dan Kristin Samah. Ditegaskan dalam deklarasi, Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa diinisiasi secara mandiri, semata-mata untuk kepentingan kemanusiaan.

Nah, Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa akan mendorong para pihak baik pemerintah, perguruan tinggi, akademisi, praktisi, organisasi masyarakat dan komunitas, industri, media masa, serta key opinion leader untuk menjadikan kesehatan jiwa sebagai isu sentral dan prioritas untuk membangun generasi yang sehat jiwa dan raga.

Studi yang dilakukan Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa menyimpulkan tingkat urgensi isu kesehatan jiwa di Indonesia sangat tinggi. Studi juga menemukan 5 urgensi dan 3 esensi kesehatan jiwa di Indonesia. 

Urgensi itu antara lain menyebut bahwa kesehatan jiwa berdampak multi sektor karena merupakan bagian dari kondisi kesehatan yang komprehensif. Sehat tidaknya jiwa seseorang akan mempengaruhi tingkat produktivitas dan menentukan kualitas hidup serta pencapaian generasi selanjutnya. 

Ada tiga esensi kunci yang menjadi faktor pendorong tingkatnya urgensi masalah kesehatan jiwa, meliputi:

(1) Adanya stigma yang luas dan masif terhadap penderita gangguan kesehatan jiwa; (2) Lingkungan spesifik terutama pada tingkat keluarga, sekolah, dan tempat kerja yang sebagian besar tidak ramah kesehatan jiwa; dan 

(3) Fenomena self-diagnostic terutama terjadi di kalangan, remaja, anak sekolah, dan pekerja.

Penelitian tersebut menganalisis lebih jauh terkait isu prioritas yang harus menjadi fokus intervensi baik pencegahan maupun penanganan spesifik. Terlihat bahwa masalah kesehatan jiwa di Indonesia begitu kompleksnya hingga teridentifikasi 27 isu prioritas yang harus dibenahi secara bersamaan untuk mencegah supaya dampak gangguan kesehatan jiwa tidak semakin kronis.

Dari sekian banyak matriks isu prioritas dan esensi masalah kesehatan jiwa di Indonesia, terselip beberapa komponen seperti penggunaan gawai tak terkontrol pada anak dan remaja, beban generasi sandwich, pencarian jati diri, pengaruh media sosial, serta problem emosi, perilaku dan kekerasan berbasis keluarga. 

Temuan kelompok faktorial ini secara langsung mengoneksikan benturan nilai antar generasi, yang terintegrasi dengan teknologi digital dan sosial media, terhadap isu prioritas kesehatan jiwa anak muda Indonesia.

Survei eksploratif dilakukan pada 45 responeden terdiri dari pakar-pakar yaitu akademisi, psikolog, dokter spesialis, praktisi kesehatan masyarakat, organisasi masyarakat sipil,  sosioantropolog/budayawan, media, dan swasta.

Sebagai orang tua, Moms tentu harus paham akan kondisi si buah hati, ya. Jangan sampai menjadi orang yang justru membuat anak stres bahkan depresi. Sebab, salah satu penyebab utama stres dipicu oleh adanya tekanan keluarga. Semoga informasi ini bermanfaat Moms.

Share Artikel:

Oleh: Azka Elfriza