Menu

Surya Insomnia Kepo Alasan Bercinta Usai Bertengkar Lebih Nikmat, Dokter Boyke Bongkar Alasannya! Moms Ngerasain Juga Gak?

16 November 2023 21:35 WIB

Ilustrasi seks BSDM (Bondage and Discipline, Sadism and Masochism) (Sumber/Pkool.gr)

HerStory, Jakarta —

Mungkin bukan cuma Surya Insomnia saja namun beberapa orang juga mempertanyakan kenapa sih seks lebih bergairah ketika dilakukan usai bertengkar dengan pasangan?

Rupanya, Seksolog Dokter Boyke memiliki jawaban atas semua kebingungan itu. Lalu, apa yang membuat hubungan seks semakin membara usai bertengkar?

Momen ini ditanyakan langsung Surya Insomnia kepada Dokter Boyke di salah satu acara televisi swasta. Uniknya, Surya bertanya seolah itu pengalaman orang lain, padahal momen ini dirasakan langsung di rumahnya.

"Dok nanya doang ini mah, nanya doang. Kenapa (begituan seks) lebih enak habis berantem?

"Jadi setelah berantem itu kan, seks sebenarnya sayang. Tapi kita juga sakit hati, tapi rasa berantemnya itu ada 2 niat. Pertama ingin buat dia kelepek-klepek supaya dia orgasme. Di satu sisi juga pengen dia cepat dapat orgasmenya," kata Dokter Boyke melalui potongan video @komediterus09, dikutip dari sindikasi konten suara.com, Kamis (16/11/2023).

Dokter Boyke menegaskan perasaan atau fenomena menggebu-gebu berhubungan seks usai bertengkar adalah hal normal, dan tak perlu dikhawatirkan. Apalagi perasaan emosi yang ingin dikeluarkan dituangkan dalam bentuk tindakan saat berhubungan intim.

"Ada emosi gremet yang ingin dikeluarkan, tapi tidak dalam bentuk marah. Makanya sering juga kan ketika si perempuannya itu kadang nyubit, nyakar, atau jambak," beber dokter Boyke.

Selain disalurkan melalui hubungan seks. Disarankan juga melakukan berbagai sikap yang bisa memperbaiki hubungan asmara kembali harmonis setelah bertengkar, di antaranya sebagai berikut:

1. Berbicara dengan Tenang

Setelah pertengkaran, berikan waktu untuk mereda emosi sebelum mencoba berbicara lagi. Hindari berbicara dengan marah atau emosi yang masih tinggi.

2. Minta Maaf atau Berbicara tentang Perasaan

Jika merasa bahwa kamu salah atau mungkin telah menyakiti perasaan pasangan, minta maaf dengan tulus. Jika tak, berbicaralah tentang perasaan kamu dan dengarkan perasaan pasangan kamu.

3. Dengarkan dengan Empati

Cobalah mendengarkan pasangan kamu dengan penuh perhatian dan empati. Cobalah memahami perspektifnya, bahkan jika kamu tak setuju.

4. Bicarakan Penyelesaian

Jika pertengkaran muncul karena masalah tertentu, cobalah untuk berbicara tentang solusi. Fokus pada penyelesaian masalah daripada menyalahkan.

5. Jangan Serang Pribadi

Hindari menyerang pribadi atau mengucapkan hal-hal yang kasar. Cobalah berbicara tentang perasaan dan masalah konkret daripada membuat serangan pribadi.

6. Bersedia Menerima Kritik

Bersikap terbuka terhadap kritik konstruktif dan saran dari pasangan kamu. Ingatlah bahwa kritik dapat membantu kamu tumbuh sebagai individu dan dalam hubungan kamu.

7. Jangan Menyimpan Perasaan

Terkadang, pasangan mungkin ingin mengakhiri pertengkaran dengan cepat, tetapi penting untuk membicarakan perasaan dan masalah yang mendasarinya. Jangan hanya menekan perasaan kamu.

8. Memberikan Waktu dan Ruang

Terkadang, pasangan mungkin memerlukan waktu dan ruang untuk merenung dan mereda. Hormati kebutuhan ini jika pasangan kamu memintanya.

9. Berbicara dengan Bahasa Tubuh Positif

Ekspresikan cinta dan dukungan kamu melalui bahasa tubuh yang positif, seperti pelukan atau ciuman.

10. Jaga Keintiman

Pertengkaran tak boleh menghancurkan keintiman kamu. Cobalah untuk menjaga hubungan fisik dan emosional kamu dengan pasangan.