Menu

Jangan Pakai Emosi, Moms dan Dads Harus Bijak Hadapi Anak Keras Kepala, Cusss Simak Tipsnya!

02 Januari 2024 17:00 WIB

Ilustrasi anak menjadi keras kepala. (Freepik/master1305)

HerStory, Jakarta —

Moms, Dads, gimana rasanya jadi orangtua? Pasti banyak kegembiraan, tawa, tapi banyak juga tantangannya kan?

Salah satu tantangan yang banyak dihadapi orang tua adalah menghadapi sifat keras kepala anak.

Dilansir Times of India melalui sindikasi Genpi.co, berikut beberapa teknik yang berguna dan sukses untuk melewati masa-masa sulit ini.

1. Jangan tersinggung

Sebelum orang tua merasakan rasa frustasi meluap-luap, ingatlah, itu bukan masalah pribadi. Keras kepala merupakan fase umum dalam tumbuh kembang anak terutama antara usia 18 bulan hingga 3 tahun.

Jadi, tarik napas, tersenyumlah, dan biarkan anak mengeksplorasi otonomi baru. 

2. Berikan pilihan

Daripada memberikan perintah, cobalah menawarkan pilihan. Anak menghargai adanya kendali atas kehidupannya.

"Kamu mau baju merah atau biru?" atau "Apakah kamu ingin kacang polong atau wortel saat makan malam?"

3. Tetapkan batasan

Anak tumbuh subur di lingkungan dengan aturan yang jelas. Menetapkan batasan dan menguraikan konsekuensi membantu anak memahami aturan mainnya. Ketika ekspektasi sangat jelas, kebingungan akan diminimalkan dan memberikan peta jalan yang harus diikuti.

4. Mendengarkan dan berkomunikasi

Komunikasi adalah kunci keberhasilan hubungan apapun, termasuk hubungan dengan anak. Luangkan waktu untuk secara aktif mendengarkan pikiran dan perasaan anak.

Terlibat dalam percakapan terbuka untuk memahami perspektif anak.

Catatan: Artikel ini merupakan sindikasi konten Herstory dengan Genpi.co.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan