Moms-Dads, tahukah kalian ternyata aktivitas seksual yang gak sehat itu sangat rawan membuat kalian mengidap ISK, itu lhi infeksi salurah kemih. Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah di laman Alodokter pada 8 Januari 2024, ISK pun bisa disebabkan oleh kebersihan organ intim yang kurang baik, adanya perubahan pH Miss V, hingga daya tahan tubuh yang memburuk.

Dokter Nadia pun menjelaskan sola gejalanya, "buang air kecil yang terasa tidak tuntas, keluar lebih sering, dan diakhiri dengan nyeri besar kemungkinan memang menandakan Anda mengalami ISK."

Tapi gak usah khawatir karena dr. Nadia pun memberikan saran agar Moms bisa terhindar maupun mengatasi infeksi salurah kemih, termasuk saran kebersihan Miss V setelah bercinta. Cusss langsung simak aja berikut ini.

1. Saat Moms berhubungan intim sebaiknya bersihkan Miss V dari arah depan ke belakang. Selain bercinta, hal itu pun harus dilakukan setelah buang air besar. Pastikan selalu menggunakan air bersih dan mengalir, sebaiknya gak menggunakan sabun, antiseptik, pewangi tanpa adanya anjuran dokter.
2. Biasakan untuk selalu mengganti pakaian dalam dalam jangka waktu yang sering.
3. Sebaiknya hindari berhubungan intim dengan pasangan yang riwayat seksnya tak jelas.
4. Jangan menahan buang air kecil.
5. Pastikan selalu banyak minum air putih, batasi konsumsi kafein, minuman manis, dan jauhi alkohol.
6. Perbanyak istirahat.
7. Jangan lupa sembarangan menggunakan spermisida, pelumas seks, atau pantyliner.

Namun di sisi lain, menurut dr. Nadia ternyata gak ada buah yang bisa mencegah ataupun mengatasi dari ISK. Meski begitu, dr. Nadia memberikan rekomendasi sayur dan buah yang bagus untuk saluran kemih.

"Sebagian ahli menganjurkan untuk memperbanyak konsumsi alpukat, pisang, buah berry, melon, pir, kurma, seledri, paprika, brokoli, buah bit, terong, jamur, bayam, oat, dan beragam jenis bahan pangan lain karena dinilai superior dalam menjaga kesehatan saluran kemih," jelas dr. Nadia.

Di sisi lain, untuk makanan yang harus dihindari, dr. Nadia menyarankan untuk Moms membatasi makanan tinggi karbohidrat sementara seperti tepung, nasi putih, camilan manis, dan lain sebagainya.