Menu

Moms, Ternyata Anak yang Sering Main dengan Ayahnya Bisa Bikin Nilainya di Sekolah Meningkat, Cusss Langsung Lakukan!

11 Januari 2024 03:25 WIB

Dua anak perempuan yang memakai seragam sekolah (Unsplash/Stem T4L)

HerStory, Jakarta —

Moms, sebagai orangtua kamu pasti ingin anaknya jadi anak yang pintar di sekolah dengan nilai-nilai yang tinggi, kan? Tak heran jika para orangtua pun akan membantu dengan berbagai cara agar anaknya mendapatkan nilai yang bagus.

Nah, ternyata ada hal gampang yang bisa dilakukan untuk bikin anak memiliki nilai yang tinggi lho. 

Caranya dengan para ayah mengajak anak untuk melakukan sesuatu yang sederhana dan menyenangkan.

Sebuah studi baru dari Inggris menemukan bahwa anak-anak akan berprestasi lebih baik di sekolah dasar ketika ayah mereka secara teratur menghabiskan waktu berinteraksi dengan mereka melalui membaca, bermain, bercerita, menggambar, atau bernyanyi.

Para peneliti di Leeds University Business School menemukan bahwa ketika ayah secara teratur berinteraksi dengan anak-anak mereka yang berusia 3 tahun dengan cara-cara ini, anak-anak tersebut akan berprestasi lebih baik di sekolah pada usia 5 tahun. Ketika mereka terlibat dengan anak-anak mereka pada usia 5 tahun, anak-anak tersebut mengalami peningkatan nilai. dalam penilaian kunci pada usia 7 tahun.

Meskipun ayah mempunyai pengaruh terhadap prestasi pendidikan, ibu mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap perilaku emosional dan sosial anak-anak, demikian temuan studi tersebut.

Bahkan hanya 10 menit setiap hari saja sudah membuat perbedaan, menurut penelitian yang mengamati ribuan rumah tangga dengan dua orang tua.

Michael Yogman, seorang dokter anak di Cambridge Health Alliance di Massachusetts, menyatakan manfaat dari pola asuh ganda dalam interaksi dua orang tua dengan anak-anak, hubungan saling percaya, dan sesuatu yang spesifik bagi para ayah itu sendiri.

Yogman, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, adalah penulis utama laporan klinis American Academy of Pediatrics yang disebut Power of Play.

“Saya rasa ayah juga memberikan pengalaman bermain yang saling melengkapi dan tidak berlebihan kepada anak-anak, sehingga interaksi mereka sedikit lebih menggairahkan dan menyenangkan, bahkan di usia yang sangat muda,” kata Yogman.

Permainan ayah cenderung memiliki kualitas yang lebih kuat, kata Yogman.

“Permainan yang mereka mainkan bersama bayi memiliki kualitas yang berbeda-beda. Itu sedikit lebih menggairahkan, lebih banyak permainan fisik. Menggendong bayi tinggi-tinggi di atas kepalanya, menggelitik bayi, mengayuh kaki bayi. Bayi lebih cenderung akan tertawa,” kata Yogman.

"Masalah kritisnya adalah orang tua mendukung perkembangan anak dengan cara yang saling melengkapi," kata Yogman.

“Jadi salah satu orang tua biasanya menekankan keamanan, melindungi anak dari bahaya. Dan yang lainnya lebih sering mendorong kemandirian, mendorong anak untuk bereksplorasi dan mengambil risiko serta mencoba pemecahan masalah secara mandiri. Mereka memberikan manfaat unik dan saling melengkapi. Dan hal ini sesuai dengan sebagian besar teori pembangunan, yang memerlukan keseimbangan aktivitas,” kata Yogman.

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.