Menu

Renggut Nyawa 880 Ribu Balita di Dunia, Apa Sih Penyebab Pneumonia dan Gimana Cara Mencegahnya? Catat Ya Moms!

13 Januari 2024 15:45 WIB

Ilustrasi paru-paru. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Pada tahun 2018, pneumonia merenggut nyawa sebanyak 880 ribu lebih balita di seluruh dunia. Bahkan, sebagian besar kematian terjadi pada anak usia di bawah dua tahun, dan nyaris 153 ribu kematian terjadi pada bulan pertama kehidupan.

Oleh karena itu, dr Nastiti Kaswandani dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menatakan bahwa kematian anak akibat pneumonia lebih tinggi dibandingkan penyakit lainnya.

“Diare menyebabkan kematian 437 ribu anak balita, sedangkan malaria merenggut nyawa 272 ribu anak,” ungkap dr Nastiti dalam Seminar Briefing secara daring, Jumat (12/1/2024).

Untuk mencegah pneumonia, Nastiti pun memberikan pesan yakni dengan memberikan ASI eksklusif untuk anak, nutrisi yang cukup, vitamin A, bahkan faktor yang berisiko seperti asap rokok.

Gak cumt itu saja, menerapkan pola hidup sehat dan bersih hingga mengenakan masker dan menghindari kontak dengan orang sakit juga dapat meurunkan risiko pneumonia.

“Imunisasi terkait pneumonia seperti penumokokus (PCV), HiB, influenza berperan menurunkan angka kematian balita dan beban penyakit pneumonia dan resistensi antibiotic,” papar Nastiti.

Lalu, apa sih penyebab datangnya pneumonia pada anak yang jarang disadari orangtua? Umumnya, berbagai organisme seperti bakteri, kuman, virus, hingga jamur bisa menyebabkan pneumonia pada anak lho Moms.

Dilansir dari halodoc.com, penyakit ini ternyata sangat mudah menular apalagi pada kelompok usia anak-anak. Biasnaya, virus dan bakteri dapat menetap pada bagian hidung dan tenggorokan anak. Penyebaran juga bisa terjadi dengan cepat jika udara yang masuk terkontaminasi dengan bakteri hingga ke dalam paru-paru.

Perlu diwaspadai gejala pneumonia pada anak biasanya ditandai dengan beberapa keluhan seperti;

  • Batuk berlendir.
  • Nyeri dada saat batuk.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Kelelahan.
  • Demam.

Agar lebih yakin, Moms bisa langsung membawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat jika menunjukkan gejala tersebut ya!

Artikel Pilihan