Menu

Jangan Ngeyel Moms! Ini 7 Penyebab Vagina Bau yang Sering Diabaikan, Cuss Perbaiki daripada Gairah PakSu Hilang!

25 Januari 2024 04:30 WIB

Ilustrasi kesehatan organ intim wanita. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Aroma vagina wanita pada dasarnya memang berbeda-beda. Biasanya, ini dipicu dari gaya hidup, aktivitas bakteri, hormon, dan ph di area kewanitaan.

Normalnya, vagina yang sehat memiliki aroma asam yang mirip dengan cuka, atau manis seperti tebu

Tapi, gak menutup kemungkinan vagina mengeluarkan aroma busuk dan amis yang menyengat. Hal ini bisa terjadi jika pH di area vagina terganggu, serta berkembangnya bakteri dan jamur dalam jumlah yang terlalu banyak.

Nah, diartikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa penyebab vagina berbau tak sedap. Berikut tujuh diantaranya.

1. Jarang Mengganti Celana Dalam

Beberapa wanita cenderung malas mengganti celana dalam mereka. Padahal, kebiasaan ini bisa menyebabkan vagina menjadi lembap dan memicu penumpukan bakteri. Oleh sebab itu, setiap wanita dianjurkan mengganti celana dalamnya sebanyak 2 kali sehari, untuk menjaga kebersihan dan aroma vagina yang normal.

2. Penggunaan Celana Dalam yang Salah

Tak hanya jarang mengganti celana dalam, penggunaan celana dalam yang salah juga bisa memicu aroma tak sedap pada vagina. Jenis celana dalam yang sebaiknya tak kamu gunakan yakni terlalu ketat, menggunakan bahan yang tak menyerap keringat, serta model thong atau g-string.

3. Penggunaan Antibiotik dan Antihistamin

Obat-obatan seperti antibiotik dan antihistamin ternyata dapat merubah aroma pada vagina wanita dengan cara yang berbeda. Obat antibiotik dapat mengacaukan keseimbangan bakteri dalam vagina sehingga menimbulkan bau tak sedap.

Sedangkan obat antihistamin bisa mengurangi produksi cairan alami vagina. Akibatnya, vagina menjadi terlalu kering dan rentan terhadap infeksi yang jadi penyebab bau.

4. Perubahan Hormon

Perubahan hormon di dalam tubuh wanita berpotensi menjadi penyebab munculnya bau vagina. Kondisi ini bisa terjadi saat wanita melakukan terapi hormon atau menggunakan pil kontrasepsi yang mempengaruhi kadar hormon. 

Selain itu, perubahan hormon juga dapat terjadi saat wanita memasuki masa menopause. Akibatnya, wanita menjadi rentan terinfeksi bakteri dan jamur, sehingga memicu bau tak sedap pada vagina.

5. Menstruasi

Saat wanita memasuki fase menstruasi, vagina akan terasa lebih bau daripada biasanya. Hal ini dipicu oleh aliran darah yang bercampur dengan bakteri di saluran vagina.

Meski terasa mengganggu, bau vagina saat menstruasi umumnya tak tercium oleh orang lain. Jadi, kamu tak perlu khawatir jika ini terjadi.

Untuk mengurangi bau tersebut, kamu perlu menjaga kebersihan vagina dengan rutin, mengganti pembalut atau tampon. 

6. Infeksi Jamur Vagina

Infeksi yang satu ini dapat terjadi ketika jamur Candida albicans berkembang biak terlalu banyak di dalam vagina. Ada berbagai faktor risiko yang menyebabkan wanita terinfeksi jamur, yakni kehamilan, daya tahan tubuh yang lemah, stres, atau penyakit tertentu. 

7. Trikomoniasis

Trikomoniasis merupakan infeksi vagina yang disebabkan oleh parasit Trichomoniasis vaginalis. Penyakit ini umumnya menular lewat hubungan seks yang tak aman. Misalnya dengan bergonta-ganti pasangan atau tak menggunakan kondom.

Selain memicu bau tak sedap, trikomoniasis juga dapat menimbulkan rasa sakit saat berhubungan seks, rasa gatal, kemerahan, hingga keputihan yang abnormal.

Share Artikel:

Oleh: Azka Elfriza