Menu

Jangan Aneh-aneh Deh! Ini Bahaya Mainkan dan Tiup Vagina saat Bercinta, Pasutri Wajib Tahu!

05 Februari 2024 02:30 WIB

Ilustrasi pasangan suami istri bercinta (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Biasanya oral seks menjadi salah satu variasi dalam bercinta yang sangat disukai pasangan suami istri. Pasalnya, aktivitas ini bisa menambah gairah dan membuat orgasme lebih cepat.

Meski menyenangkan, pria disarankan untuk tak meniup vagina pasangannya. Sebab, tindakan tersebut ternyata berbahaya.

Berikut Dikutip dari situs Hello Sehat melalui laman sindikasi konten suara.com, berikut ini beberapa kondisi yang mungkin saja bisa terjadi jika seseorang meniup vagina dengan kekuatan kencang:

1. Emboli udara

Meniup vagina dapat menyebabkan kondisi yang disebut emboli udara. Memang jarang sekali kasus seperti ini terjadi, karena emboli udara dapat terjadi jika ada luka di vagina atau rahim. Emboli udara seringnya terjadi karena adanya udara yang tak normal pada sistem kardiovaskular. 

Biasanya kondisi ini lebih mungkin terjadi pada wanita yang pembuluh panggulnya membesar karena trauma atau kehamilan. Udara yang ditiupkan ke dalam vagina dapat menyebabkan udara masuk ke pembuluh darah, risiko penyumbatan pun bisa terjadi.

Gelembung udara tersebut tak hanya masuk ke pembuluh darah, tapi juga bisa berjalan ke otak, paru-paru, dan fatalnya dapat masuk ke jantung. Risiko yang ditimbulkan saat gelembung udara masuk ke jantung adalah serangan jantung dan stroke. Selain itu, gagal pernapasan pun bisa terjadi.

Kondisi gelembung udara di dalam tubuh itu tak hanya bisa disebabkan karena meniup vagina, tapi juga bisa terjadi sebagai dampak dari prosedur operasi dan penyuntikan, serta trauma pada paru-paru. Gejala dari emboli udara yang berat adalah kesulitan bernapas, nyeri dada, nyeri sendi, stroke, kehilangan kesadaran, dan tekanan darah rendah.

Ketika wanita terdeteksi alami emboli udara, dokter akan mengarahkan posisi duduk yang tepat untuk bantu menghentikan emboli udara berdampak pada otak, jantung, dan paru-paru. Pada kasus yang parah, operasi dapat menjadi alternatif untuk mengatasi emboli udara.

2. Pneumoperitoneum

Selain kondisi emboli udara, risiko lainnya adalah pneumoperitoneum, yaitu gas bebas yang terjebak dalam rongga peritoneum (membran yang melapisi rongga perut dan panggul), tapi berada di luar lumen usus. Salah satu penyebab dari pneumoperitoneum ialah meniupkan udara pada vagina.

Mungkin mulanya bermaksud hanya mengecup vagina sambil bermain-main dengan cara meniup-niupkan udara, untuk memberi sensasi menyenangkan yang wanita rasakan. Namun, terkadang udara yang tertiup tak terhitung jumlahnya.

Tanpa disadari udara tersebut dapat masuk dalam jumlah yang besar. Udara bisa sampai ke rahim, menyebar melalui tuba fallopi, lalu ke perut, dan akhirnya kondisi pneumoperitoneum pun terjadi.

Kondisi pneumoperitoneum dikaitkan dengan potensi bahaya perforasi aliasnya berlubangnya usus. 

Meniup vagina saat seorang wanita sedang hamil juga dapat menyebabkan udara dalam jumlah banyak masuk ke pembuluh darah rahim, berujung pada emboli udara yang mematikan.

Share Artikel:

Oleh: Azka Elfriza