Menu

Alamak! Disebut Jadi Pemicu Diabetes dan Kanker, Benarkah Telur Dadar Gak Baik untuk Kesehatan, Mitos atau Fakta Nih?!

20 Februari 2024 16:25 WIB

Telur dadar ala masakan padang (Instagram/desiestapp)

HerStory, Jakarta —

Telur dadar adalah salah satu jenis makanan yang sangat disukai banyak orang. Namun sayangnya, belakangan ini viral di media sosial yang menyebutkan bahwa mengkonsumsi telur dadar bisa mengakibatkan diabetes dan kanker lho!

Asal mulanya adalah karena kandungan avidin pada putih telur dan biotin pada kuning telur akan tercampur saat membuat telur dadar.

Ketika keduanya tercampur, avidin akan mengikat biotin sehingga tubuh akan kekurangan biotin yang meningkatkan risiko kanker dan diabetes.

Lalu, benarkah hal itu bisa membuat telur dadar menjadi pemicu kanker dan diabetes?

Dilansir dari laman CNN Indonesia, iotin adalah vitamin yang berperan penting dalam pembakaran protein, karbohidrat, dan lemak. Vitamin ini memang punya peran penting dalam reaksi biokimia dalam tubuh misalnya transfer karbondioksida dan metabolisme karbohidrat dan lemak.

Rupanya, jika kekurangan biotin tubuh bisa mengalami beberapa gangguan seperti rambut rontok, kulit kering, ruam bersisik di sekitar mata atau mulut, mata kering, kelelahan, depresi, ketahanan tubuh rendah, sampai ensefalopati.

Avidin sendiri akan mengikat erat biotin yang dilepaskan selama pencernaan protein makanan dan mencegah penyerapannya dalam tubuh.

Namun, Avidin akan hancur saat dimasak bahkan penelitian juga mengungkapkan bahwa memasak telur mengubah sifat avidin, sehingga mengganggu kemampuannya untuk mengikat biotin dengan erat.

Hanya saja, mengutip Science Direct, kekurangan biotin pada manusia adalah hal yang jarang terjadi.

Lalu, apakah karena hal itu telur dadar bisa disebut sebagai pemicu diabetes?

Ditilik dari penelitian yang dimuat dalam The American Journal of Clinical Nutrition tentang hubungan konsumsi telur dan diabetes tipe 2, menurut penelitian hal tersebut tak berpengaruh secara signifikan lho Beuaty!

"Secara keseluruhan, kami menganalisis data dari 219.979 subjek, termasuk 8.911 kasus DM. Hasilnya, tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara konsumsi telur dengan DM pada penelitian," tulis peneliti.

Gak cuma itu saja, American Diabetes Association pun menganggap telur sebagai pilihan yang sangat baik bagi penderita diabetes.

Pasalnya, satu butir telur bisa mengandung sekitar setengah gram karbohidrat dan 7 gram protein berkualitas tinggi serta nutrisi penting lainnya.

Share Artikel:

Oleh: Azka Elfriza