Belakangan ini media sosial tengah dihebohkan dengan kasus dugaan tindak bullying atau perundungan yang terjadi di salah satu sekolah yang berada di kawasan BSD, Serpong yakni Binus School. 

Terlebih, kasus ini juga menyeret anak presenter ternama Tanah Air, Vincent Rompies. Rupanya, ia pernah mengungkapkan curahan hatinya di salah satu podcast.

Kala itu, ia tengah berbincang dengan Psikolog Seto Mulyadi terkait perilaku anak yang suka membantah ucapan orangtuanya.

"Ini kayaknya anak saya mau jadi lawyer kali, ngebantah mulu, ada aja gitu jawabannya," ucap Vincent Rompies.

Padahal, menurut Vincent jika ia dibandingkan dengan orangtua dari teman-teman anaknya, pola asuhnya sangat fleksibel namun tetap mendidik.

“Saya kasih kebebasan kayak nentuin sekolah offline, online, itu minggu depan sekolahnya menerapkan ada sekolah offline, online,” ujar Vincent. 

"Teman-teman dia, orangtuanya kamu harus offline, harus online, sedangkan saya sama istri terserah kamu, tapi kita kasih pertimbangan," lanjut Vincent.

Meski sempat bingung dengan kelakuan sang anak, ia pun memaklumi hal tersebut karena anaknya masih dalam fase remaja dengan perubahan hormon. 

“Mungkin karena lagi ABG, hormonnya enggak tahu juga harus gimana, jadi komunikasinya agak ini,” ujar Vincent yang tak melajutkan ucapannya.

Menanggapi kekhawatiran Vincent, Kak Seto pun memberikan tanggapan bahwa anak harus selalu dilibatkan dalam berbagai diskusi. 

"Jangan takut untuk melibatkan anak dalam suatu arena diskusi atau perdebatan, dengan adanya argumentasi masing-masing, intinya supaya anak mandiri tapi juga anak bisa bekerja sama. artinya, saling berdiskusi, berunding, mungkin ada satu titik tengah, win-win solution," ucap Seto.  

“Ibaratnya kan tarik ulur  gitu. Jadi, jangan ditarik terus dan jangan diulur terus. Ada fleksibilitas gitu, ada saatnya diskusi, ada saatnya tegas kalau memang menyangkut pelanggaran norma-norma dan sebagainya,” lanjut Seto.

Mengingat adanya momen tersebut, kini keadaan Vincent pun bisa dibilang cukup terpuruk karena anaknya terlibat dalam kasus dugaan perudungan di sekolah sebagai pelaku.