Moms dan Dads, kalian harus menyadari kesalahan-kesalahan yang bisa saja kalian lakukan saat mengasuh anak. Sebagai orangtua, kalian sangat bertanggung jawab dalam menyediakan lingkungan yang mendukung anak, maka dari itu hindari 3 kesalahan ini.

Mengutip dari Times of India, berikut ini 3 kesalahan yang sering dilakukan para orangtua tapi jarang disadari.

1. Terlalu Kontrol Kehidupan Anak

Moms dan Dads memang bertanggung jawab untuk menuntun anak untuk menjalani kehidupannya, tapi jika kalian terlalu kontrol kehidupan anak secara keseluruhan, mulai dari akademik, kegiatan ekstrakurikuler, hingga interaksi sosial itu akan berdampak buruk pada anak.

Perilaku-perilaku tersebut bisa hambat kemandirian anak, keterampilan dalam mengambil keputusan sehingga anak pun bisa merasa rendah diri dan timbul rasa benci kepada orangtuanya, pada akhirnya anak akan memberontak.

Untuk menghindari hal tersebut, penting bagi Moms dan Dads untuk tak seimbang dalam kontrol dan membebaskan anak dalam mengeksplorasi keputusannya sendiri.

2. Mengabaikan emosi anak

Moms, Dads kalian harus tahu jika anak pun makhluk hidup yang memiliki emosional sehingga kamu tak boleh mengabaikannya. Jika kamu tak peka terhadap apa yang anak rasakan, bisa-bisa si kecil merasa jika perasaannya tak valid, apa yang dirasakannya itu tak benar, dan bisa menjauhkan orangtua dengan anak lho.

Maka dari itu, penting bagi para orangtua untuk memprioritaskan hubungan emosional dan mendukung lingkungan yang bisa bikin anak aman dan nyaman untuk mengekspresikan emosinya.

Baca Juga: Lanjutkan Inisiatif #LiterasiButuhAksi, Olenka Kembali Gelar Kampanye Minat Baca di Jakarta

3. Komunikasi yang buruk

Moms-Dads dalam mengasuh, komunikasi yang baik sangat dibutuhkan agar menciptakan hubungan sehat antara orangtua dan anak-anak. Namun, ada beberapa orangtua yang justru komunikasinya dengan anak buruk, hati-hatilah itu bisa bikin kepercayaan, rasa hormat, dan keintiman jadi berkurang.

Itu sebabnya orangtua yang sering memberikan kritik, meremehkan, membentak anak bisa bikin harga diri anak jadi rusak, selain itu keterampilan komunikasi dan kemampuan anak dalam mengekspresikan secara terbuka akan terganggu.

Maka dari itu, penting bagi para orangtua untuk memberikan contoh komunikasi yang baik, hormat, dan konstruktif. Selain itu, cobalah dengarkan anak dari sudut pandangnya, validasi perasaan anak dan pengalamannya.