Menu

New Moms Wajib Tahu! Kenapa Sih Puting Sakit dan Perih saat Menyusui? Ternyata Gini Lho Cara Atasinya!

21 Maret 2024 21:15 WIB

Ilustrasi ibu menyusui yang payudaranya bengkak. (BabyCenter India)

HerStory, Jakarta —

Mungkin kamu akan merasakan sakit saat baru pertama kali menyusui karena sensitivitas pada puting. Jadi, gak heran lho Moms banyak wanita yang stres saat menyusui karena putingnya sakit.

Sebenarnya, ini adalah hal yang umum terjadi, terutama dalam minggu pertama menyusui, dan biasanya disebabkan oleh bayi yang tak menempel dengan benar pada payudara. 

Jika kamu mengalami nyeri pada puting saat menyusui, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan bidan, petugas kesehatan, atau spesialis menyusui. Menyusui seharusnya tak menyakitkan dan ada langkah yang dapat kamu ambil untuk mengatasi masalah ini. Berikut ini sebab serta cara mengatasi puting sakit saat menyusui seperti dilansir dari NHS. 

Apa sebab puting sakit saat menyusui? 

Penyebab paling umum dari nyeri pada puting adalah bayi yang tak menempel dengan benar saat menyusu. Penting bagi kamu untuk memperbaikinya segera dengan meminta bantuan dari bidan, petugas kesehatan, atau spesialis menyusui. 

Mereka dapat membantu kamu dalam menunjukkan posisi yang tepat bagi bayi saat menyusu. kamu juga dapat melihat panduan langkah demi langkah mengenai cara menempel yang benar. 

Sangat penting dicatat bahwa kamu tak boleh menghentikan proses menyusui meskipun mengalami rasa sakit. ASI diproduksi berdasarkan sistem penawaran dan permintaan, jadi semakin sedikit kamu menyusui, semakin sedikit pula produksi ASI kamu. Jika menyusui terasa sangat menyakitkan, kamu dapat mencoba memerah ASI kamu untuk menjaga pasokan. 

Penyebab puting sakit saat menyusui adalah adanya kelainan pada lidah atau dasi bayi. Jika potongan jaringan di bawah lidah bayi kamu terlalu pendek, ini dapat menghambat bayi dalam menempel dengan benar. Kondisi ini dikenal sebagai "lidah-dasi". 

Kamu juga perlu memperhatikan kemungkinan adanya infeksi sariawan yang terjadi saat puting kamu retak atau rusak setelah menyusui. Gejalanya termasuk rasa terbakar atau nyeri menusuk pada puting yang berlangsung hingga satu jam setelah menyusui. Dokter kamu dapat memberikan perawatan yang sesuai untuk kamu dan bayi kamu. 

Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu coba untuk membantu menenangkan puting yang sakit saat menyusui: 

  1. Menggosokkan ASI ke puting: Beberapa wanita menemukan bahwa menggosokkan ASI ke puting mereka dapat memberikan rasa nyaman.
  2. Memberi waktu untuk puting mengering: Setelah menyusui, biarkan puting mengering sebelum memakai pakaian dan ganti bantalan payudara setelah selesai menyusui.
  3. Hindari penggunaan sabun: Sabun dapat mengeringkankulit kamu, sehingga sebaiknya hindari penggunaannya saat membersihkan area puting.
  4. Pilih bra berbahan katun tanpa kawat: Bra yang terbuat dari katun dapat memberikan kenyamanan ekstra pada puting kamu. Hindari penggunaan bra dengan kawat yang dapat mengiritasi dan memberikan tekanan pada area puting.
  5. Hindari penggunaan pelindung puting dan penutup payudara: Penggunaan pelindung puting dan penutup payudara mungkin tak meningkatkan kelekatan bayi pada payudara kamu. Sebaiknya fokus pada memastikan bayi menempel dengan benar pada puting daripada menggunakan alat tambahan ini.
  6. Jangan mempersingkat waktu menyusui: Mengurangi waktu menyusui tak akan mengurangi rasa sakit dan dapat mengurangi produksi ASI kamu. Sebaliknya, pastikan bayi menyusu dengan cukup lama untuk memastikan pasokan ASI yang mencukupi.
  7. Menggunakan produk seperti Vaseline atau lanolin: Produk ini dapat membantu mengatasi puting yang kering atau pecah-pecah. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat, banyak wanita melaporkan manfaat dari penggunaan produk ini.

Dengan mengikuti tips ini dan mendapatkan bantuan yang tepat, kamu dapat mengatasi rasa sakit pada puting saat menyusui. 

Ingatlah bahwa setiap individu mungkin memiliki pengalaman yang berbeda, jadi selalu penting untuk mendiskusikan masalah ini dengan para ahli menyusui atau tenaga medis yang berkompeten. Tetap sabar dan terus memberikan dukungan pada diri sendiri selama proses menyusui yang mungkin membutuhkan penyesuaian.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan