Konsultan Alergi dan Imunologi Eka Hospital Bekasi, dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, Sp.PD, KAI menjelaskan faktor risiko seseorang mengalami lupus. Oh iya Beauty, bicara soal lupus, ternyata penyakit ini dikenal dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE).

Nah, ternyata lupus ini merupakan penyakit autoimun yang gejalanya bisa dirasakan oleh seluruh bagian tubuh. Di Indonesia sendiri penderitanya terus-terusan meningkat, lho.

Menurut dr. Anshari, banyak sekali penyebab lupus jadi meningkat di indonesia, ada paparan zat kimia, makanan, polusi udara, hingga lingkungan. Meski begitu kamu gak usah khawatir, karena perkembangan teknologi, penyakit lupus ini bisa dideteksi secara dini sehingga bisa dilakukan pengobatannya dengan cepat.

Fyi nih, lupus ini bisa sebabkan peradangan dan kerusakan jaringan pada organ tubuh yang terdampak. Tak heran jika lupus ini bisa pengaruhi organ tubuh, seperti persendian, kulit, otak, paru, ginjal, jantung, dan pembuluh darah.

Soal kesembuhan, ternyata penderita lupus tka bisa sembuh secara total, tapi banyak pengobatan yang bisa redakan gejalanya sehingga kualitas hidup pasiennya pun bisa meningkat.

Penyebab Lupus

Seperti dijelaskan sebelumnya, lupus terjadi karena kondisi autoimun. Nah, hingga sekarang belum diketahui apa yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh hingga bisa salah menyerang sel sehat dalam tubuh. Meski begitu, hal ini dipercaya sangat berkaitan dengan faktor lingkungan, genetik dan hormon.

Dokter Anshari pun menjelaskan 3 faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang menderita lupus, simak berikut ini.

1. Sinar matahari. Paparan sinar matahari dapat menyebabkan luka pada kulit atau memicu respons tubuh pada orang yang memang rentan.
2. Infeksi. Infeksi dapat menyebabkan respons peradangan dalam tubuh yang dapat memicu terjadinya lupus
3. Hormon. Reaksi tubuh terhadap 

Meski begitu, Beauty harus ingat, setiap orangnya punya penyebab yang berbeda-beda.