Menu

Kasus Flu Burung pada Sapi Meningkat, Bisa Ancam Pasokan Daging, Susu, dan Telur untuk Lebaran Gak Sih?

03 April 2024 17:25 WIB

Ilustrasi daging (Freepik/mdjaff)

HerStory, Jakarta —

Karena kasus flu burung yang semakin melonjak, harga telur di berbagai belahan dunia ikut melesat. Bahkan, sudah dimusnahkan sekitar sebelas setengah juta ayam selama Desember akibat flu burung lho Moms!

Nah, karena tingginya minat dari pasar dan bertepatan dengan hari besar keagamaan, dampak yang dirasakan pun semakin terasa.

Awalnya, virus flu burung menyebar di antara sapi perah AS. Kekhawatiran pun semakin meningkat jika wabah tersebut bisa merusak permintaan produk susu dan daging sapi.

Namun, menurut Departemen Pertanian AS risikonya masih kecil tapi memang sudah mengganggu industri.

"Risiko terhadap permintaan konsumen untuk produk susu adalah topik utama dalam percakapan," kata analis StoneX Group Inc. 

Kini, penyebaran flu burung sudah dikonfirmasi beberapa negara bagian, setelah USDA mengatakan pada Senin, telah menemukan sapi yang terpapar virus di New Mexico dan lima kawanan tambahan di Texas. 

Virus ini sudah menginfeksi seseorang di Texas dan bahkan membuat salah satu produsen telur terbesar di AS menghentikan operasi sebuah pabrik setelah virus ditemukan di fasilitas tersebut.

Komisi Kesehatan Hewan Texas melalui email mengatakan sapi perah yang terinfeksi di Texas mengalami penurunan laktasi dan nafsu makan rendah, dengan sapi yang lebih tua lebih mungkin terdampak parah. Beberapa kawanan telah melaporkan pneumonia dan mastitis klinis sebuah penyakit inflamasi.

Lalu, apakah wabah flu burung di AS ini akan pengaruhi harga sembako jelang Lebaran di Indonesia?

Diketahui dari laman Kementrian Perdagangan, saat dua minggu menjelang Lebaran 1445 H harga bahan makanan pokok di Pasar Sehat Soreang, Kabupaten Bandung memang sudah mengalami penurunan.

Namun, hanya beberapa komoditas saja yang mengalami penurunan yakni cabai, daging ayam dan telur. Tapi, harga daging sapi relatif tidak turun.

Salah seorang pedagang sayuran Evi (35 tahun) mengungkapkan harga cabai keriting turun dari Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Harga cabai tanjung dari Rp 100 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu. 

"Udah tiga empat hari harga turun," ujar Evi, dilansir pada Rabu (3/4/2024).

Artikel Pilihan