Menu

3 Kondisi yang Bisa Sebabkan Penyakit Anemia Aplastik yang Diderita oleh Babe Cabita

10 April 2024 21:00 WIB

Babe Cabita dan Zulfati Indraloka (Instagram/fatiyw)

HerStory, Jakarta —

Dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital Permata Hijau, dr. Muhammad Pranandi, Sp.PD, menjelaskan 3 kondisi yang bisa menyebabkan penyakit anemia aplastik.

Bicara soal anemia aplastik, ternyata penyakit langka itu sempat diderita oleh Babe Cabita. Usut punya usut, menurut dr. Pranandi, ternyata anemia aplastik itu merupakan gangguan darah yang sering ditemui di seluruh dunia.

"Kondisi ini terjadi akibat adanya penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass) sehingga dapat menyebabkan terganggunya penyaluran nutrisi dan oksigen ke seluruh sel-sel tubuh dan dapat menimbulkan beberapa gejala seperti cepat lelah, sakit kepala, pusing, berdebar-debar dan sesak nafas," tutur dr. Muhammad Pranandi dikutip Herstory, Rabu (10/4/2024).

Sementara itu, sang dokter menjelaskan jika anemia tak termasuk penyakit, melainkan suatu kumpulan gahala yang disebabkan oleh banyak faktor. Nah, kesimpulannya anemia ini disebabkan karena adanya gangguan pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang, kehilangan darah akibat perdarahan, dan terjadinya proses penghancuran sel darah merah sebelum waktunya (hemolisis).

Lebih lanjut, mengenai anemia aplastik, dr. Muhammad Pranandi menjelaskan, "Anemia aplastik merupakan salah satu jenis anemia yang terjadi akibat kegagalan dari sumsum tulang untuk memproduksi komponen sel darah seperti sel darah merah atau seluruh komponen darah (sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit)."

Anemia aplastik bisa terjadi saat tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah baru yang tentunya akan memengaruhi tubuh sehingga lebih rentan terhadap infeksi atau pendarahan yang tak terkontrol.

Berkaca pada kisah mendiang Babe Cabita, angka kejadian anemia aplastik ini bervariasi di seluruh dunia dan hanya berkisar antara 2 sampai 6 kasus per 1 juta penduduk pertahunnya dengan insiden terjadi laki-laki terhadap perempuan 1:1.

"Meskipun anemia aplastik ini terjadi pada semua kelompok usia, puncak kejadian pada usia 15 hingga 25 tahun dan usia diatas 60 tahun. Anemia aplastik diklasifikasikan menjadi tiga yaitu anemia aplastik sangat berat, anemia aplastik berat dan anemia aplastik tidak berat. Sehingga beratnya gejala yang ditimbulkan berdasarkan derajat dari anemia tersebut. Sehingga anemia aplastik merupakan kondisi yang jarang terjadi dan membutuhkan penanganan medis yang serius," jelas dr. Pranadi.

Usut punya usut, ada tiga kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya anemia aplastik seperti:

  1. Gangguan Autoimun: Sistem kekebalan tubuh bisa menyerang sendiri sel-sel sehat pada tubuh, termasuk sel induk pada sumsum tulang.
  2. Kontak Dengan Bahan Kimia Beracun: Seperti pestisida, kimia industri, atau radiasi tinggi. Ini dapat mengakibatkan penurunan jumlah produksi sel-sel dalam sumsum tulang.
  3. Terpapar Virus: Seperti Epstein-Barr, dengue, tuberkulosis (milier), HIV,  virus hepatitis, yang dapat menekan produksi sel-sel darah di sumsum tulang 

Itulah 3 kondisi yang menyebabkan anemia aplastik.

Artikel Pilihan