Menu

Djarum Foundation Adakan Sepak Bola Bagi Anak SD Demi Latih Ketangkasan, Simak Yuk Moms

24 Juni 2024 23:00 WIB

Milk Life Bakti Olahraga Djarum Foundation Soccer Challange (Herstory)

HerStory, Jakarta —

Moms, tahukah kamu bahwa olahraga bisa memberikan dampak positif terhadap tumbuh kembang anak, salah satunya olahraga sepak bola. Menurut Yusrinda Silvianis Diwanti, M.P.si, sebagai orangtua, Moms harus tahu perkembangan anak. 

Ketika bermain sepak bola, anak bisa mengatur keseimbangannya. Moms, juga bisa melihat kordinasi otot kecil anak berkembang. Di mana postur tubuh anak sudah lebih seimbang. Sehingga anak sudah bisa mengikuti kegiatan olahraga. 

"Kalau dari tahap perkembangan motorik dan kognitifnya di usia 8 dan 10 ini mulai ada perubahan fisik, mulai ada pubertas apalagi untuk anak perempuan. Kemudian kita juga bisa melihat, di usia ini staminanya, ketangkasan, kecepatan, keseimbangan dan koordinasi tubuhnya sudah lebih baik dibanding sebelumnya," ungkap psikolog Yusrina saat ditemui di acara Milk Life Bakti Olahraga Djarum Foundation  Soccer Challange, Kamis (20/6/2024). 

"Dari rentang atensinya pun meningkat. Jadi konsentrasinya bisa jadi lebih baik, apalagi kalau di permainan sepak bola kan lama waktunya. Jadi di usia ini sudah mulai bisa untuk bertahan, berkonsentrasi, fokus pada kegiatan olahraga khususnya sepak bola," tambah Yusrina. 

Moms, sepak bola tak hanya sekedar olahraga tetapi juga berdampak positif bagi anak. Sepak bola bisa menjadi aktivitas yang fokus pada pemantauan dan pengelolaan fisiknya anak. Dengan kognitif yang berkembang, sepak bola bisa membantu anak untuk paham ada aturan pertandingan yang kompleks. Sehingga, anak bisa mengambil keputusan. 

"Anak bisa bertahan di bawah tekanan. Dalam segi ketangguhan mentalnya, bisa membantu anak untuk tetap fokus. Percaya diri karena keterlibatan dia dalam tim bisa membuat dia lebih percaya diri dan tangguh ketika menghadapi hambatan," lanjut Yusrina. 

Di mana kemandirian berpikir anak sudah berkembang. Anak pun sudah bisa melakukan judgement yang tepat. Artinya pengambilan keputusannya bisa cukup relevan dalam usianya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya. 

"Kalau dari segi sosial emosi, saat ini dia sudah mulai merasa emosi yang lebih kompleks. Sudah paham ada perasaan haru, bangga dan kemudian apa yang membuat emosi tersebut muncul. Bisa mengelola emosinya ketika merasakan emosi tertentu," lanjut Yusrina. 

Namun Moms, agar tumbuh kembang anak lebih optimal, tak ada salahnya memberikan anak susu sebagai asupan tambahan makanan yang baik bagi tubuh. Menurut Adrian Tan selaku Brand Manager MilkLife, faktor pemenuhan nutrisi penting selain dari psikologis. 

Susu menyempurnakan gizi, seberapa penting susu untuk pemenuhan nutrisi ini dan saat ini kondisi anak-anak yang mengonsumsi susu besar atau tidak? Di Indonesia dulu kita kenal 4 sehat 5 sempurna. Saat ini susu dianggap sebagai pelengkap dari makanan sehari-hari. Idealnya kita minum susu itu setelah selesai makan jadi sebagai pelengkap. Banyak nutrisi dan kandungan mineral lainnya yang bagus," ungkap Adrian. 

Menurut data, mengonsumsi susu secara rutin di Indonesia masih terbilang sangat kecil. Pasalnya, sebagian besar di Indonesia itu tergolong lactose intolerance. "Jadi lactose intolerance itu adalah ketidakmampuan tubuh kita untuk mencerna gula yang ada di dalam susu sapi. Efek lacotse intolerance itu adalah setelah minum susu dia akan mual, perut kembung dan pada tahap akhirnya dia bisa diare," lanjut Adrian. 

Demi memenuhi kebutuhan tersebut, MilkLife hadir dengan MilkLife lactose intolarance free. Jadi, Moms tak perlu lagi khawatir untuk minum susu. "Tak ada lagi gejala seperti perut kembung, mual itu gak akan terasa lagi dengan lactose free ini. Lactosenya sudah hilang jadi dapat dicerna dengan baik susunya, gak ada lagi efek samping," jelas Adrian. 

Tujuan utama dari MilkLife Soccer Challange ini adalah lebih mengedukasi masyarakat supaya rutin mengonsumsi susu dan membangun kultur minum susu untuk memenuhi nutrisi harian anak. Selain itu, Milklife pergi dari satu sekolah ke sekolah lain untuk memperkenalkan MilkLife dan membangun sarapan sehat salah satunya dengan minum susu. 

"Kita mengajak untuk beraktivitas salah satunya dengan MilkLife Soccer Challange ini. Jadi kita mau program kita lebih berkesinambungan dengan lebih menjangkau lebih banyak anak-anak Indonesia supaya membangun culture minum susu," tutup Adrian.

Artikel Pilihan