Film Ipar Adalah Maut (Instagram/@iparadalahmautmovie)
Saat ini film Ipar adalah Maut sedang digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Nah, sebelum dijadikan film, cerita Ipar adalah Maut sudah lebih dulu viral di TikTok.
Ternyata ada beberapa perbedaan alur film dan cerita aslinya. Salah satunya karakter Rani yang di film diperankan sebagai sosok yang masih lajang dan masih bersekolah. Sementara kenyataannya, Rani sudah memiliki suami bernama Yusuf.
Bukan itu saja, Rani di karakter film disebut lebih tenang dan pendiam, sementara karakter aslinya disebut lebih kasar dan bar-bar.
Karena di karakter film sifat bar-bar Rani tak diperlihatkan, itu sebabnya di scene Rani ketahuan selingkuh dengan suami kakak kandungnya sendiri pun ada perbedaan dari kisah nyatanya.
Di film, karakter Rani memutuskan minta maaf kepada kakaknya, meski di awal sempat membela diri terlebih dahulu soal perselingkuhannya tersebut.
Usut punya usut, Rani yang asli tak memiliki sedikit rasa bersalah pun kepada kakaknya meski sudah berselingkuh dengan suami Nisa.
Bahkan Rani pun sempat minta Nisa untuk pisah dengan suaminya agar bisa bersanding dengan Mas Aris.
Bahkan, sifat Rani makin menjadi-jadi saat ibunya meninggal karena sempat meminta Nisa untuk turun ranjang.
"Habis ibunya meninggal, di hari pertama ibunya meninggal, si Rani ini nyamperin mbak Nisa. Mbak Nisa masih nangis-nangis di kamar dia bilang, 'udah kamu turun ranjang sekarang'," ungkap Eliza Sifa dikutip dari kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, dikutip Kamis (26/6/2024).
Rupanya permintaan itu dimaksudkan Rani agar sang kakak bisa pisah dengan Mas Aris dan dirinya lah yang akan menikahi kakak iparnya tersebut.
Bukan itu saja, Rani pun menuduh jika Nisa pura-pura nangis saat ibunya meninggal demi mendapatkan simpati.
"Terus kata si rani 'kamu (Nisa) tuh pura-pura aja kan nangisnya, kamu nangis kayak gini biar orang-orang ngerasanya oh Nisa anak berbakti', jadi marah-marah kayak gitu sih," tutur Eliza.
Bahkan, menurut informasi dari Eliza Sifaa, sosok Rani di dunia nyata pun sempat menyodorkan baygon agar sang kakak meminumnya, lalu menyusul sang Ibu.