MEILINDA SUTANTO (Istimewa)
Di zaman ini, pernikahan menjadi momok yang sangat menakutkan untuk banyak orang. Terkubur dengan tren-tren baru, akhirnya angka pernikahan menurun dan bahkan perceraian kian meningkat.
Bahkan dengan kemudahan akses media sosial ini, pemberitaan tentang KDRT seolah tiada ujungnya. Alhasil hal itu membuat banyak orang bertanya. Apakah pernikahan memang seburuk itu?0
Tak, jika itu dengan pasangan yang tepat dan hubungan yang sehat. Fenomena kegagalan rumah tangga sendiri, dalam ilmu family constellation atau konstelasi keluarga, dipahami sebagai akibat tak pulihnya pola rantai toksik yang diwariskan orang tua dan leluhur.
Oleh karenanya, mengenali pasangan, keluarganya, dan histori diri sendiri sudah sepatutnya menjadi kewajiban sebelum memasuki hubungan jangka panjang.
Buku “I DO” merupakan karya kedua dari penulis best-selling Meilinda Sutanto, seorang terapis konstelasi keluarga yang buku pertamanya berjudul “Family Constellation” dicetak ulang sebanyak empat kali sepanjang tahun 2023 lalu.
Diterbitkan oleh Gramedia dan Elexmedia, buku ini bukan membahas tentang bagaimana menciptakan wedding seindah tema fairy tale, melainkan memandu pembacanya untuk mengenali dan memutus trauma turun-temurun yang berpotensi merusak hubungan. Dengan metode konstelasi keluarga yang dapat mengidentifikasi masalah ke akar, temukan jalan untuk membangun, membina, dan mentransformasi hubungan berpasanganmu menjadi lebih sehat, intim, dan memuaskan.
Tema relationship diangkat dalam buku kedua ini mengingat betapa pentingnya setiap pasangan untuk dapat menciptakan dan menjaga hubungan sehat sebagai fondasi kuat saat membangun dan membina rumah tangga. Fase penting yang tak dapat dilewati begitu saja, dalih-dalih langsung menjajaki urusan parenting atau “yang penting anak” yang bisa berdampak negatif baik dalam perkembangan anak, maupun terhadap karir dan tingkat kepuasan dalam hidup.
Seiring dengan berjalannya waktu, cinta dan pernikahan berevolusi sesuai jaman. Ketika jaman dulu pernikahan dianggap sebagai sarana atau alat untuk bertahan hidup bagi seorang Perempuan, jaman sekarang pernikahan menjadi pilihan dan bukan keharusan. Disini pentingnya bagaimana kita bisa menavigasi perubahan yang terjadi dalam masyarakat ini karena makna kebahagian bagi setiap orang berbeda.
Buku ini cocok bagi siapapun yang:
Diharapkan, mereka yang membaca buku “I DO” dapat lebih menyadari betapa pentingnya menciptakan kebahagiaan versi masing-masing. Ketika harus memilih untuk single, menikah, cerai, atau menikah lagi, pilihlah untuk Bahagia!
Buku “I DO” karya Meilinda Sutanto bisa didapatkan di seluruh toko buku Gramedia di seluruh Indonesia.