Menu

Mengenal Pengobatan Interventional Pain Management untuk Nyeri di Seluruh Tubuh

26 Agustus 2024 14:55 WIB

Interventional Pain Management di RSU Bunda (istimewa)

HerStory, Jakarta —

Beauty, siapa sih yang tak pernah merasakan nyeri di beberapa area tubuh, seperti nyeri leher, bahu, pinggang, lengan, atau kaki. Rasanya tersebut tentu menbuat kita tak nyaman dan kesakitan.

Lantas, langkah apa yang harus Beauty lakukan untuk meredakan rasa nyeri tersebut? Mungkin Beauty bisa mencoba penyembuhan melalui Interventional Pain Management (IPM).

Dr. Reno Yonora, Sp.AN, FIP, Interventional Pain Specialist RSU Bunda, menjelaskan IPM merupakan suatu tindakan minimal invasif (bedah sayatan kecil) yang dilakukan dengan panduan alat radiologi untuk mengobati nyeri akut dan kronik secara jangka panjang atau permanen.

"Terapi ini dilakukan dengan cara mengeblok saraf yang menjadi jalur perjalanan sinyal nyeri ke otak,” ujar dr. Reno saat Media Gathering di RSU Bunda Menteng, Jumat (23/8/2024).

Intervenetional pain sendiri merupakan terapi nyeri melalui tindakan minimal invasis dengan alat dalam pengobatan keluhan nyeri. Mulai dari  nyeri akut dan nyeri kronik, secara jangka panjang ataupun permanen.

Di mana terapi IPM berfungsi untuk memblok saraf dan meregenerasi area di tempat sumber atau perjalanan nyeri. Dipandu dengan panduan alat seperti Fluoroskopi (C-arm) dan Ultrasonografi (USG) juga bantuan alat radiofrekuensi.

“Dapat dilakukan Ablasi atau Neuromodulasi yaitu gelombang radio yang digunakan menghentikan. Atau paling tidak, menenangkan jaringan saraf yang menjadi penghantar “sinyal” nyeri dari sumber nyeri," sambung dr. Reno.

Ditambahkan dr Reno, saat melakukan terapi, ada alat khusus yang digunakan. Alat khusus mengarahkan gelombang dengan jarum yang mengarah langsung ke sumber nyeri.

Selain itu, Interventional Pain Management memiliki keunggulan dan efensiensi waktu. Sehingga pengobatan ini banyak diminati oleh dokter-dokter spesialis lainnya. Sebab dengan menggunakan metode ini, pasien tidak merasakan rasa nyeri saat disuntik.

“Saat dokter-dokter spesialis menggunakan metode ini, mereka merasa senang karena pasien tidak lagi mengeluhkan rasa sakit dan bisa menghemat waktu serta biaya perawatan," lanjut dr Reno.

Menariknya lagi, dr Reno menjadi orang pertama dan satu-satunya penemu metode Interventional Pain Management. Sehingga, rasa nyeri yang ditimbulkan saat melakukan  penyuntikan anastesi bisa minim efek hingga zero pain.

Metode IPM bisa digunakan oleh dokter kecantikan, bedah, maupun dokter yang melayani pasien di IGD. "Metode ini bisa dilakukan oleh semua dokter spesialis termasuk dokter yang ada di IGD. Jadi waktu suntik gak ada rasa sakit karena yang disuntik itu saraf tidur," ungkap dr Reno.

Oh iya Beauty, dr Reno seringkali mengadakan kelas khusus para dokter yang ingin mempelajari teori IPM. Jadi, Beauty tak perlu khawatir lagi dengan rasa nyeri yang ditimbulkan saat melakukan tindakan atau treatment sekalipun.

Artikel Pilihan