Perhelatan GIF Innovation Day (HerStory/Azka Elfriza)
Organisasi akselerator bentukan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo, GoTo Impact Foundation (GIF) baru saja menghelat acara tahunannya yakni GIF Innovation Day 2024 pada 1 Oktober 2024.
Acara ini dihelat sebagai puncak dari program Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) dan mengajak serta mempertemukan para pemangku kepentingan dengan profil yang beragam untuk melihat inovasi yang baik untuk tanah air dan bisa mendukung pembangunan inklusif secara tepat sasaran.
Untuk mengatasi ketimpangan di sektor edukasi, kesenjangan digital, ketahanan bencana, serta iklim, dan lingkungan di Indonesia, GIF menyadari bahwa percepatan inovasi lokal menjadi salah satu solusi kunci.
“Berbekal pelajaran tersebut, GIF telah mengeksplorasi berbagai cara untuk mempercepat lahirnya inovasi lokal, salah satunya melalui program unggulan CCE," ungkap Monica Oudang, selaku Ketua GoTo Impact Foundation.
Bahkan disoroti pula olehnya bahwa ternyata peran AI atau artificial intelligence sangat penting untuk menjadi solusi demi bisa percepat inovasi di suatu daerah lho Beauty!
“Sebetulnya saya melihat AI itu bisa menjadi medium untuk mempercepat pembelajaran,” kata Monica saat ditemui di Hotel Artotel Mangkuluhur, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2024).
Monica menegaskan hal itu bisa berguna jika digunakan dengan tepat. Namun jangan lupa, tentu saja ada pula risiko yang bisa didapatkan terlebih jika digunakan tanpa pemahaman yang mendalam.
Sudah berjalan selama tiga tahun usai diluncurkan pada tahun 2021, program Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) sudah mendukung sekitar 136 changemakers, sebutan para peserta CCE.
Olivia Padang, salah satu perwakilan dari konsorsium terpilih pada CCE 2.0 yang sedang mengimplementasikan proyek Sukla yakni pengelolaan sampah terpadu di Besakih, Bali juga turut hadir membagikan pengalamannya.
"Saat ini, Sukla sedang berusaha mengatasi masalah sampah di desa dan kawasan Pura Besakih, yang dulunya dibuang ke lahan terbuka. Konsorsium Sukla berusaha memanfaatkan teknologi dan menyelaraskan dengan tradisi lokal, serta menerapkan model ekonomi yang tepat," ujarnya.
Menurutnya, salah satu tantangan dalam menjalani proyek ini adalah proses pergeseran pola pikir masyarakat yang rupanya membutuhkan proses panjang.
"Kami menyadari bahwa untuk menyelesaikan masalah bukan hanya sekadar menciptakan inovasi, namun butuh proses pergeseran pola pikir yang panjang dan tidak mudah. Tantangan utama berasal dari bagaimana cara membuat semua lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mau terlibat di dalam proses kreasi dan implementasi solusi di lapangan," tutur gadis asal Bali itu.
Hal itu juga disetujui oleh Romy Cahyadi, CEO Instellar, Ketua Indonesia Impact Alliance yang juga menganggap bahwa modernisasi dan tradisi adalah sebuah tantangan dalam berinovasi.
“Ketika mendampingi para changemakers, kami menemukan bahwa integrasi antara modernisasi dengan tradisi lokal masih menjadi sebuah tantangan. Oleh karena itu, dukungan dari GIF untuk mengembangkan individu yang memiliki budaya inovasi menjadi penting, sehingga inovasi bisa lahir lebih cepat,” ungkap Romy.
Dengan adanya perhelatan GIF Innovation Day ini, Monica berharap bisa menemukan banyak orang dengan ketertarikan akan perubahan dan inovasi.
"Semoga bisa mengumpulkan orang-orang yang juga memiliki ketertarikan yang sama dengan kita supaya tentunya kita bisa mengakselerasi perubahan ini," ujar Monica.