Menu

Berkat E-Commerce, Banyak Orang Jadikan Batik Fashion Sehari-hari, Kok Bisa?

04 Oktober 2024 22:00 WIB

Shopee adakan talkshow "Membawa Warisan Budaya Mendunia" bersama pegiat batik (istimewa)

HerStory, Jakarta —

Beauty, beberapa tahun ke belakang kamu pasti beranggapan jika batik merupakan pakaian yang digunakan hanya pada momen formal saja, iya kan? Tapi seiring berjalannya waktu, kini banyak orang menggunakan batik dalam kehidupan sehari-hari meski tak menghadiri acara formal, lho.

Pegiat Batik sekaligus Pendiri Rumah Batik Pal Batu, Herry pun menjelaskan alasan bagaimana batik kini sudah jadi lifestyle. Menurutnya hal itu sangat berkaitan erat dengan perkembangan teknologi digital yang membantu dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia, salah satunya batik.

Usut punya usut, Harry pun memiliki UMKM batik asli Pekalongan yang kini sudah bisa ekspor, lho. Melalui talkshow  "Membawa Warisan Budaya Mendunia" bersama Shopee dalam rangka merayakan Hari Batik Nasional 2024, Herry menceritakan bagaimana peran Shopee hingga membuat produk batiknya bisa sampai go internasional.

Fyi nih Beauty sebelum pembahasan lebih dalam, kamu harus tahu jika batik saat ini bukan hanya sekadar pakaian tradisional, tapi juga simbol identitas budaya lokal Indonesia sehingga saat ini batik menjadi komoditas industri kreatif yang digemari oleh pasar global, Beauty.

Herry sebagai pelaku UMKM yang memproduksi batik pun merasa jika 10 tahun terakhir ini kesadaran masyarakat untuk menggunakan batik semakin meningkat, lho.

“Saat ini, semakin banyak orang yang suka memakai batik untuk aktivitas harian. Hal tersebut juga didorong oleh kemudahan akses pada aneka produk batik yang kini juga tersedia di e-commerce. Desain batik di toko online ini juga menjadi trendsetter sehingga batik juga semakin populer di semua kalangan, terutama generasi muda. Perkembangan tren tersebut juga membawa dampak positif bagi Rumah Batik Pal Batu karena tidak hanya meningkatnya penggunaan batik, sekarang ini makin banyak orang yang juga mulai tertarik untuk belajar membatik.”

Bicara soal Rumah Batik Pal Batu milik Herry, ternyata Beauty pun bisa ke sana untuk belajar membatik, lho. Di sisi lain, Herry menjadikan Rumah Batik Pal Batu untuk mendukung para produsen batik melestarikan batiknya dengan dukungan Shopee sebagai e-commerce.

“Kehadiran platform e-commerce seperti Shopee memberikan kesempatan bagi para produsen dan penjual batik untuk semakin mengembangkan bisnisnya. Sebagai pegiat batik, saya juga sangat mendukung upaya para penjual batik yang selalu berinovasi dan memilih platform promosi yang sesuai zaman sehingga batik dapat menjadi fesyen yang tetap relevan untuk semua kalangan,” tambah Harry.

Peran E-commerce Membuat Batik Mendunia

Beauty, tahukah kamu jika program Ekspor Shopee yang sudah dilakukan sejak 2019 lalu, ternyata sudah membantu 26 juta produk UMKM untuk ekspor secara mudah lho.

Bahkan nih menurut data dari Shopee, jumlah ekspor di awal tahun 2024 2 kali lebih banyak dibandingkan tahun  sebelumnya. Nah, salah satu brand fashion batik yang sukses dalam program Ekspor Shopee itu ada Assojar Fashion milik Lukmanul Hakim.

Cerita sedikit tentang perjalanan Lukman ternyata dirinya sudah suka batik sejak remaja, lho. Itu karena lukman memang tumbuh dan besar di daerah Pekalongan, kota yang identik dengan produksi batik. Itu sebabnya Lukman pun terinspirasi untuk mendirikan bisnis batik sendiri.

Di tahun 2016, lahirlah Assojar Fashion yang awalnya hanya modal Rp500.000 dari tabungannya sebagai penjahit hingga dirinya lulus dari Madrasah Tsanawiyah.

Memang tak mudah awalnya bagi Lukman untuk bersaing di pasaran, tapi Lukman selalu konsisten untuk ikut perkembangan tren, salah satunya gabung dengan e-commerce dan berinovasi membuat model batik yang stylish sehingga cocok di momen apapun. Tapi tenang saja, Lukman masih menjaga kelestarian metode membatik yang otentik dan tradisional, menggunakan canting dan cap untuk membuat pola yang ia desain sendiri.

Kesuksesan pertumbuhan bisnis Assojar Fashion tidak terlepas dari investasi yang dilakukan oleh Lukman di berbagai fitur dan program Shopee, seperti:

  1. Aktif mengikuti kampanye Shopee seperti Shopee Pilih Lokal, Tanggal Kembar, dan juga Ramadan Sale untuk menghadirkan berbagai penawaran menarik bagi para konsumen setianya.
  2. Memaksimalkan Program Affiliate Marketing Solution untuk bekerja sama dengan para affiliate Shopee dalam mempromosikan produk Assojar Fashion melalui Shopee Live dan Shopee Video. Hampir 30% total pendapatan Assojar Fashion tiap bulannya berasal dari promosi para affiliate Shopee.
  3. Bergabung dalam Program Ekspor Shopee untuk membantu Assojar Fashion menjangkau para konsumen di kancah internasional, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Taiwan, bahkan hingga Meksiko. Di tahun 2024 ini, 75% produk Assojar Fashion yang diekspor melalui Shopee didominasi oleh pembeli dari negara tetangga, Malaysia.

“Bergabung dalam platform Shopee adalah investasi tepat yang saya lakukan untuk mendorong perkembangan bisnis Assojar Fashion secara signifikan. Pendapatan kami melonjak hingga 250% di Semester-I 2024 ini jika dibandingkan dengan Semester-I tahun lalu dan mencapai omzet bulanan hingga miliaran rupiah. Pertumbuhan Assojar Fashion ini juga membuat kami bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi warga lokal Pekalongan. Saat ini, ada lebih dari 70 perajin batik dan karyawan yang telah bergabung di Assojar Fashion, dan kami harap jumlah tersebut akan terus meningkat agar kami dapat terus mengambil bagian untuk melestarikan warisan budaya bangsa," jelas Lukman

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan