Beauty, kamu tahu gak sih istilah 'Fatherless Country' yang sekarang lagi banyak dibicarakan? Bahkan, hal ini sudah menjadi fenomena dan momok yang mengkhawatirkan di Indonesia lho!

Terlebih, banyak sekali anak yang tumbuh tanpa merasakan kasih sayang dan peran ayah dalam mengasuh. Bahkan, kehadiran sang ayah juga kerap tak dirasakan hingga dewasa walaupun ayah secara fisik masih ada.

Siapa sangka, ternyata fenomena ini memiliki dampak negatif bagi pertumbuhan anak lho Moms!

Bahkan dilansir dari data UNICEF 2021, 20,9% anak di Indonesia kehilangan peran dan kehadiran ayah di keseharian mereka.

Lalu, apa saja dampaknya bagi anak yang kehilangan sosok figure ayah dan apa solusinya?

Penyebab Fenomena Fatherless

Hingga kini, di Indonesia masih banyak yang beranggapan bahwa mendidik dan mengurus anak adalah kewajiban seorang ibu.

Padahal, peran ayah juga sangat krusial dalam perkembangan dan tumbuh kembang anak mulai dari sisi psikis, emosional, dan batin. Sayangnya, banyak yang beranggapan bahwa ayah hanya bertanggung jawab secara ekonomi saja untuk menyokong kehidupan rumah tangganya.

Dampak Negatif Bagi Anak

Karena anggapan dan kebiasaan tersebut, akhirnya banyak anak yang tak merasakan kehadiran ayah di hidupnya dan sejak kecil tak mendapatkan pengasuhan dari sang ayah.

Nah, karena ketakhadiran sosok ayah dalam pengasuhan sejak kecil rupanya membawa dampak negatif untuk anak seperti gangguan psikologis, keseimbangan sosial dan emosial jadi terganggu sehingga anak akan merasa kesulitan dalam pendidikan karena merasa kurang dukungan.

Solusi Pemutus Fenomena Fatherless

Untuk itu, peran ayah dalam mengurus anak harus ditingkatkan agar bisa memutus rantai dan fenomena fatherless sehingga anak dapat tumbuh sehat secara fisik, psikis dan emosional.

Perlu diingat ya Moms, untuk mengurus anak sejatinya bukan hanya tanggung jawab seorang ibu saja dan harus ada kehadiran ayah agar anak merasakan kebahagiaan yang lengkap tanpa batasan dan bisa membentuk karakter hingga berpengaruh pada masa depan anak.