Hutama Karya Sokong Pemberdayaan Perempuan dan Difabel Melalui Kain Sasirangan (istimewa)
PT Hutama Karya (Persero) yang bergerak di bidang jasa konstruksi, pengembangan dan penyedia jasa jalan tol rupanya juga berperan aktif untuk memberdayakan sumber daya manusia dan melakukan pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan cara menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) HK Peduli Kreatif.
Program ini berfokus pada pelestarian budaya lokal dan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan dukungan kepada KINNI Store, UMK asal Kabupaten Banjar yang bergerak di produksi kain Sasirangan khas Kalimantan Selatan.
FYI nih Beauty, Kain Sasirangan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pakaian sehari-hari, pakaian formal, hingga dekorasi rumah seperti taplak meja serta hiasan dinding lho!
Biasanya, kain ini dijual oleh KINNI Store dengan kisaran harga mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 1 juta per kain karena terbuat dari bahan katun berkualitas.
Gak cuma untuk melestarikan wastra tradisional Sasirangan yang penuh dengan motivasi dan filosofi mendalam, KINNI Store juga didirikan sebagai sumber pendapatan bagi keluarga.
Adjib Al Hakim selaku Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya mengatakan bahwa dukungan ini sudah disalurkan sejak tahun 2020 dan hingga kini sudah terlihat perubahan yang sangat signifikan terutama dalam meningkatkan kualitas produk serta memperluas jangkauan pemasarannya.
Adapun dukungan yang sudah diberikan yakni meliputi; pinjaman modal usaha, tambahan bahan baku, memberikan akses pasar yang lebih luas dengan mengikutsertakannya dalam berbagai ajang pameran, serta melakukan pendampingan pada proses pendaftaran merek dagang KINNI Store di Ditjen Kekayaan Intelektual.
“Saat ini KINNI Store telah mengalami peningkatan omset mencapai 100%, dan pasar KINNI Store yang sebelumnya hanya mencakup wilayah lokal kini telah berkembang ke level nasional. Peningkatan ini terlihat dari volume produksi yang signifikan, dari 5-8 kain per bulan menjadi 15-20 kain per bulan,” ujar Adjib dilansir dari laman Hutamakarya.com pada Jumat (20/12/2024).
Yang lebih menariknya, KINNI Store bukan hanya berdiri untuk membuka lapangan pekerjaan dan menjadi sumber pendapatan untuk sekitar saja. Pasalnya, ada satu aspek yang paling menginspirasi dari KINNI Store yakni mereka melibatkan kaum perempuan dan penyandang disabilitas yang tergabung di dalam komunitas Teras Inklusi di sekitar Kabupaten Banjar lho!
“Dengan meningkatnya permintaan pasar, KINNI Store telah menambah kegiatan produksinya dengan melibatkan kelompok masyarakat yang memiliki keterbatasan, sekaligus turut membangun rasa percaya diri dan kemandirian mereka,” ujar Adjib.
Bukan tanpa alasan, Adjib menjelaskan bahwa program tersebut ada karena sudah menjadi bagian dari komitmen Hutama Karya untuk memberdayakan UMK dan membantu mereka untuk tumbuh dalam ekosistem bisnis yang kompetitif.
“KINNI Store dan UMK binaan Hutama Karya lainnya diharapkan dapat semakin berkembang serta memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat sekitar,” imbuh Adjib.
Melihat inisiatif ini, Faizah selaku pendamping disabilitas sekaligus pendiri Teras Inklusi sangat mengapresiasi program tersebut karena KINNI Store tak hanya meningkatkan nilai produktivitas saja namun juga memberikan dampak positif untuk perkembangan teman-teman disabilitas di Kabupaten Banjar.
“Terima kasih kepada Hutama Karya atas komitmennya dalam mendukung pengrajin lokal seperti KINNI Store untuk terus memajukan usahanya, sehingga teman-teman yang memiliki keterbatasan seperti ini bisa mendapat kesempatan untuk berkarya serta bekerja sebagai pengrajin,” ujar Faizah.