Menu

Menteri PPPA Tegaskan Komitmen Perjuangan Kesetaraan Perempuan di Perayaan Hari Ibu 2024

23 Desember 2024 22:45 WIB

Ibu Wakil Presiden, Selvi Ananda. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Arifah Fauzi dalam Perayaan Hari Ibu 2024 (istimewa)

HerStory, Jakarta —

Beauty, seperti kita ketahui bersama jika tanggal 22 Desember selalu diperingati sebagai Hari Ibu. Usut punya usut, hal itu berawal dari Kongres Perempuan Pertama di Yogyakarta yang terjadi pada 22 Desember 1928 silam.

Momen tersebut menjadi sejarah gerakan perempuan yang dapat setara dengan laki-laki untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dari hal itu lah ditetapkan Hari Ibu melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1969.

Sekarang di peringatan Hari Ibu ke-96, Hari Ibu dirayakan di pusat pemerintahan Kota Tangerang, Banten. Peringatan tersebut dihadiri oleh Selvi Ananda yang merupakan Ibu Wakil Presiden, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Arifah Fauzi.

Menteri PPPA menyebutkan jika momentum Hari Ibu merupakan momen yang tepat untuk apresiasi semu jasa para ibu.

"Peringatan Hari Ibu (PHI) bukan sekedar “mother’s day". Hari Ibu di Indonesia didasari oleh momentum Kongres Perempuan Pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta yang menjadi sebuah titik penting pergerakan perempuan dan menandai babak baru bangkitnya gerakan perempuan Indonesia untuk berorganisasi secara demokratis, tanpa membedakan agama, etnis, dan kelas sosial.  Maka, Hari Ibu di Indonesia esensinya bukan hanya untuk mengapresiasi jasa besar ibu, yang tentunya juga sungguh istimewa, namun lebih dari itu, untuk mengapresiasi seluruh perempuan Indonesia, atas peran, dedikasi, serta kontribusinya bagi bangsa, negara, keluarga, dan masyarakat," tegas Menteri PPPA dikutip Herstory dari keterangan resmi, Senin (23/12/2024).

Melalui tema Hari Ibu 2024 “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045", Menteri PPPA menegaskan jika hal tersebut merupakan pengingat untuk terus memperkuat peran perempuan di semua sektor.

"Tema ini tidak hanya menjadi pengingat, tetapi juga panggilan bagi kita semua untuk terus memperkuat peran perempuan di semua sektor. Dengan memberikan akses yang setara dalam pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan politik, serta melindungi perempuan dari berbagai kekerasan, artinya kita sedang membangun fondasi yang kokoh untuk Indonesia yang lebih maju, inklusif, dan berdaya saing," ujar Menteri PPPA.

Dari tema besar tersebut pun, ada 4 subtema yang diselaraskan dengan Asta Cita Presiden, cusss simak berikut ini.

1. Perempuan Bersuara

Dalam subtema ini memiliki makna jika para perempuan harus memiliki keberanian untuk menyampaikan aspirasi, gagasan, dan ide-ide untuk kemajuan bangsa. Hal itu selaras dengan Astacita 1 dan Astacita 7).

2. Perempuan Berdaya

Untuk poin ini, memiliki makna jika para perempuan bukan hanya berdaya secara ekonomi, tapi juga harus berdaya di bidang sosial budaya, dan memiliki kemampuan untuk ambil peran serta ambil keputusan. Usut punya usut, hal itu selaras dengan Astacita 2,3,4,5, dan Astacita 6.

3. Perempuan Peduli

Dalam poin ini artinya perempuan harus memiliki kepedulian terhadap berbagai isu dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Hal itu selaras dengan Astacita 6.

4. Perempuan Berbudaya

Melalui poin ini, para perempuan telah mengambil peran untuk memperkuat dan melestarikan budaya bangsa. Hal ini selaras dengan Astacita 8.

Selain keempat poin tersebut, Menteri PPPA pun menegaskan jika pemberdayaan perempuan merupakan hal penting untuk menuju kesetaraan gender. Pemberdayaan tersebut bisa mencakup tentang rasa kepercayaan diri, akses perempuan terhadap peluang dan sumber daya, kemampuan perempuan untuk buat pilihan strategis dan kemampuan untuk melakukan perubahan.

Peluncuran Ruang Bersama Indonesia

Beauty, tahukah kamu jika bertepatan dengan Peringatan Hari Ibu, ternyata diluncurkan juga program Ruang Bersama Indonesia (RBI). Fyi, RBI ini merupakan pusat dari pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, lho.

Hal ini merupakan langkah lebih lanjut dari program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

Untuk peluncuran RBI ini diadakan di 6 titik di seluruh Indonesia, mulai dari Provinsi Banten (Kota Tangerang), Provinsi  Jawa  Timur  (Kota  Malang),  Provinsi  Jambi  (Kabupaten Muaro  Jambi),  Provinsi Kalimantan  Selatan  (Kabupaten Barito  Kuala),  Provinsi  Gorontalo  (Kabupaten  Bone  Bolango), dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kota Kupang).

Ruang Bersama Indonesia (RBI) adalah sebuah gerakan kolaborasi yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, baik masyarakat sebagai orang perorangan, kelompok masyarakat maupun organisasi kemasyarakatan, termasuk akademisi, media, dan dunia usaha. Melalui RBI, kita tidak hanya menyediakan ruang untuk belajar dan berkarya, tetapi juga menciptakan sebuah ekosistem yang memungkinkan perempuan dapat memaksimalkan potensi dan perannya, dan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Dalam menghadapi tantangan digitalisasi, RBI akan menjadi ruang edukasi yang memperkenalkan kembali permainan tradisional, cerita sejarah, dan nilai-nilai kearifan lokal, sebagai solusi kreatif untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada gawai," ujar Menteri PPPA.

Selain itu, Menteri PPPA menjelaskan jika RBI termasuk ke dalam tiga program prioritas utama untuk lima tahun ke depan lho. Dua program lainnya ada  Perluasan Fungsi Call Center SAPA 129 dan Penguatan Satu Data Perempuan dan Anak Berbasis Desa. Rupanya tiga program tersebut merupakan bentuk untuk dukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, sebagai misi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan