Menu

Keren Banget! Ini Sosok Sephia Jangkup, Dokter Wanita Pertama dari Suku Amungme Berkat Beasiswa Freeport

16 Januari 2025 23:25 WIB

Sephia Jangkup (Humas PTFI)

HerStory, Jakarta —

Sephia Jangkup, wanita asal Papua, Kabupaten Mimika yang lahir pada 15 September 2000 kini berhasil membuat masyarakat bangga. Pasalnya, ia berhasil menempuh pendidikan di Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan kini siap berkontribusi sebagai tenaga kesehatan di tanah Papua berkat beasiswa pendidikan dari PT Freeport Indonesia.

Mimpi besarnya itu berhasil dicapai dan kini Sephia bisa berkontribusi sebagai tenaga kesehatan di tanah Papua dan ikut memajukan kualitas layanan kesehatan.

Acara pengukuhan sumpah Sephia yang berlangsung di Jakarta diketahui juga dihadirkan oleh Claus Wamafma, Direktur dan Executive Vice President Sustainable Development PTFI.

Dalam acara tersebut, Claus mengatakan bahwa dengan semakin banyaknya mahasiswa dari suku Amungme dan Kamoro yang menempuh pendidikan kedokteran, harapan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Mimika semakin besar.

“Keberadaan dokter dari suku lokal sangat penting dalam memahami budaya dan kebutuhan masyarakat setempat sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih efektif  dan relevan,” katanya dalam siaran pers, Kamis (16/1/2025).

Menurut Clause, menjadi dokter wanita pertama Suku Amungme adalah sebuah prestasi membanggakan. Ia berharap, prestasinya Sephia ini bisa membangun semangat para generasi muda untuk berjuang di bidang profesional lainnya.

“Ini adalah pelajaran penting bagi siapa pun yang ingin membangun dan  memajukan Papua. Tidak ada hasil yang diraih secara instan, untuk membangun tanah Papua yang kita cintai ini, dibutuhkan komitmen jangka panjang,” katanya. 

Diketahui bahwa Sephia adalah salah satu dari penerima ribuan penerima beasiswa pendidikan dari PTFI. Program tersebut adalah bentuk komitmen PTFI dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sekitar wilayah operasi perusahaan.

Total beasiswa aktif PTFI melalui Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Komoro (YPMAK) mencapai 4.059 siswa mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Share Artikel:

Oleh: Azka Elfriza

Artikel Pilihan