Menu

Tiati Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius, Ini Penyebab Jari Kamu Sering Kesemutan

27 Maret 2025 17:29 WIB

Ilustrasi kaki kesemutan. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Jari tangan kesemutan adalah sensasi yang tidak jarang dialami banyak orang, tapi tahukah kamu bahwa meskipun sering dianggap sepele, kesemutan ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius? Kesemutan pada jari tangan biasanya terjadi ketika ada tekanan pada saraf di area tangan. Tekanan yang berlangsung cukup lama bisa memicu sensasi kebas atau mati rasa yang mengganggu. 

"Jari tangan kesemutan biasanya terjadi saat adanya tekanan pada saraf di area tangan, tekanan yang cukup lama bisa memicu sensasi kebas atau mati rasa," tutur dr. Nadia Nurotul Fuadah di laman Alodokter, dikutip Rabu (27/3/2025).

Namun, seringkali kesemutan ini hanya bersifat sementara dan dapat hilang setelah tekanan tersebut dihilangkan.

Penyebab Kesemutan Jari Tangan yang Sering Terjadi

Ada beberapa situasi sehari-hari yang bisa memicu jari tangan kesemutan sementara. Salah satunya adalah saat tidur. Jika kamu sering tidur dengan posisi miring dan meletakkan kepala di atas tangan, tekanan pada saraf bisa menyebabkan kesemutan. Begitu juga saat mengetik atau menggunakan gadget dalam waktu lama, posisi jari yang terus-menerus ditekan bisa menimbulkan sensasi kebas.

"Penyebab kesemutan jari tangan sementara ialah ketika jari tangan menopang kepala saat tidur dalam posisi miring, serta adanya tekanan jari saat mengetik dalam waktu lama dan berulang, dimana kondisi-kondisi ini yang bisa memicu kesemutan namun hanya bersifat sementara jika tekanan sudah tidak ada," jelas sang dokter.

Namun, jika kesemutan yang kamu rasakan berlangsung lebih lama atau terjadi secara terus-menerus, maka kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kesemutan jari tangan antara lain:

Carpal Tunnel Syndrome (Sindrom Terowongan Kapal)

Sindrom ini terjadi ketika ada tekanan pada saraf median di pergelangan tangan. Tekanan ini bisa menyebabkan rasa kesemutan, kebas, atau bahkan nyeri pada jari tangan. Kondisi ini sering dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan mengetik dalam waktu lama atau melakukan gerakan repetitif lainnya dengan tangan.

"Carpal tunnel syndrome atau sindrom terowongan kapal yaitu ketika adanya tekanan pada saraf di pergelangan tangan," jelas dr. tersebut.

Radang Sendi

Radang sendi, terutama yang terjadi pada area pergelangan tangan, juga bisa menyebabkan kesemutan. Peradangan ini dapat menekan saraf yang ada di sekitar sendi, yang pada gilirannya memengaruhi perasaan di jari.

Kekurangan Vitamin B1, B6, dan B12

Kekurangan vitamin B1, B6, dan B12 dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf, yang salah satunya ditandai dengan kesemutan di jari tangan. Vitamin-vitamin ini penting untuk menjaga kesehatan saraf dan memastikan fungsi tubuh berjalan dengan baik.

Cara Mengatasi Kesemutan Jari Tangan secara Mandiri

Jika kamu sering mengalami kesemutan pada jari tangan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau bahkan mencegahnya:

Hindari Posisi Tidur yang Menekan Tangan

Cobalah tidur dengan posisi yang tidak memberikan tekanan pada tangan atau pergelangan tangan. Menggunakan bantal dengan posisi yang lebih nyaman bisa membantu mencegah kesemutan.

Lakukan Peregangan

Sebelum dan setelah beraktivitas, seperti mengetik atau bekerja, pastikan untuk melakukan peregangan jari-jari tangan. Hal ini dapat membantu melancarkan aliran darah dan mengurangi ketegangan pada saraf.

Posisi Tidur yang Benar

Pastikan tangan dan pergelangan tangan tetap dalam posisi lurus saat tidur. Hindari memiringkan tangan atau meletakkan tangan dalam posisi yang memberi tekanan pada saraf.

Konsumsi Vitamin Neurotropik

Mengonsumsi suplemen yang mengandung kombinasi vitamin B1, B6, dan B12 dapat membantu menjaga kesehatan saraf dan mengurangi gejala kesemutan.

Kapan Harus Ke Dokter?

Jika kesemutan yang kamu alami tidak kunjung membaik setelah melakukan langkah-langkah di atas, atau jika gejalanya semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter, terutama dokter spesialis saraf. Pemeriksaan lebih lanjut dapat membantu mengetahui penyebab pasti dari gejala tersebut dan memberikan penanganan yang tepat.

"Jika penanganan mandiri tidak membantu juga anda bisa temui dokter saraf secara langsung untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut," tutur dr. Riza.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan