Menu

Kemen PPPA Ajak Perempuan untuk Mengembalikan Nilai Budaya Indonesia yang Mulai Tergerus

11 April 2025 22:05 WIB

Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Wilayah III Kementerian PPPA Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati (istimewa)

HerStory, Jakarta —

Beauty, di tengah derasnya arus modernisasi dan globalisasi, nilai-nilai luhur budaya Indonesia perlahan mulai tergeser. Hal ini menjadi perhatian serius Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), yang mengajak perempuan di seluruh Indonesia untuk mengambil peran aktif dalam menjaga dan menghidupkan kembali warisan budaya bangsa.

Dalam konferensi pers peringatan Hari Kartini 2025 yang digelar di Jakarta pada Kamis (10/4), Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Wilayah III, Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati, menegaskan bahwa perempuan, khususnya para ibu dan generasi muda perempuan, memiliki posisi strategis dalam pelestarian budaya.

“Nilai-nilai budaya Indonesia, nilai-nilai budaya Nusantara yang sekarang agak tergerus. Nah, bagaimana peran perempuan, peran ibu, untuk mengembalikan lagi nilai-nilai luhur budaya Indonesia?” ujar Dewa Ayu dikutip dari pemberitaan ANTARA.

Ajakan ini bukan hanya sekadar simbolis. Mengutip dari laman resmi, Kemen PPPA aktif mendorong berbagai program pemberdayaan dan edukasi budaya berbasis komunitas, terutama yang melibatkan perempuan sebagai pelaku utama. Mulai dari pelatihan keterampilan tradisional, pengenalan budaya lokal di sekolah, hingga kampanye digital yang mengangkat nilai-nilai lokal, semua diarahkan untuk membangun kembali kesadaran budaya di tengah masyarakat.

Sementara itu, Dewa Ayu juga menekankan pentingnya keterlibatan perempuan generasi Z dalam gerakan ini. Di era digital seperti sekarang, generasi muda perempuan memiliki akses luas untuk mengenal dan menyebarkan kembali nilai-nilai budaya Indonesia dengan cara yang kreatif dan relevan.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan