Juara pertama, kedua, dan ketiga berfoto bersama juri Hijab Design Competition (istimewa)
Beauty, siapa bilang inspirasi harus datang dari tempat yang jauh? Bagi Riki Zaluli, desainer muda asal Cimahi, kebun singkong dan cabai rawit di lingkungan sekitarnya justru menjadi sumber ide yang membawa kemenangannya di ajang Hijab Design Competition 2025. Dalam suasana meriah yang digelar di mall Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (12/04), desain unik Riki berhasil mencuri perhatian juri dan keluar sebagai juara pertama.
Kompetisi ini merupakan bagian dari Ramadan Runway 2025, hasil kolaborasi antara Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Spark Fashion Academy (SFA). Untuk pertama kalinya, ajang ini menghadirkan konsep baru melalui Hijab Design Competition, yang memberikan ruang bagi desainer muda untuk menampilkan kreativitas mereka di dunia modest fashion.
Dengan mengusung semangat “Inheritance Soul”, kompetisi ini menjadi panggung yang merayakan warisan budaya Indonesia, namun tetap tampil berani dan relevan dengan sentuhan inovasi modern. Konsep ini sangat selaras dengan tema besar Ramadan Runway tahun ini, “Night in Egypt”, yang menghadirkan suasana eksotis khas Mesir di tengah hiruk-pikuk Jakarta.
“Enggak menyangka banget. Alhamduillah bisa jadi juara. Padahal finalis lainnya desainnya juga bagus-bagus. Saya mendapat banyak inspirasi dari Hijab Design Competition 2025. Apalagi karya saya memang berangkat dari lingkungan sekitar di Cimahi sehingga muncul desain busana muslim dengan motif terinspirasi dari kebun singkong dan cabai rawit,” ungkap Riki, usai menerima penghargaan.
Namun, di balik tampilan yang memukau itu, ada proses panjang dan penuh tantangan. Riki mengaku harus membatik sendiri semua motif untuk busananya. Mulai dari membuat layout, menyusun pola agar tampil tiga dimensi, hingga memastikan desain tersebut nyaman dipakai oleh para model di atas panggung.
“Kemenangan ini sangat penting bagi saya, terutama brand saya sebab memang sedang ingin merambah di modest fashion,” lanjutnya.
Tak hanya Riki, kompetisi ini juga menghadirkan sembilan finalis lainnya yang tak kalah mengesankan: Atmim Nurana Pratiwi, Fitri Anggraini, Iqbal Muhammad Khoir, Kharisma Putri Arisanto, Mirajoee, Siti Nurhasanah, Primas G Prihanta, Dede Nurjanah, dan Syifa Fauziah. Masing-masing hadir dengan ciri khas dan ide yang segar, membuat keputusan juri semakin sulit.
“Dengan berpedoman pada spirit ‘Inheritance Soul’, kami ingin karya-karya para finalis Hijab Design Competition berbicara mengenai kultur Indonesia, bertemu dengan teknologi dan sustainability. Meski begitu, faktor terpenting tak boleh lupa tentang aspek kenyamanan, kreativitas, dan sustainability,” kata Floery Dwi Mustika, Founder & CEO SFA.
Ia menambahkan, “Saya bahkan terkejut sebab para finalis punya kretivitas luar biasa dalam segi desain dan presentasinya. Sulit sekali untuk menentukan pemenang sebab hampir seluruhnya bagus sehingga persaingannya ketat.”
Peringkat kedua diraih oleh Fitri Anggraini, sementara Kharisma Putri Arisanto menempati posisi ketiga. Mereka semua terpilih setelah melewati seleksi ketat dari puluhan peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Hijab Design Competition bukan hanya ajang untuk unjuk bakat, tapi juga tempat para desainer muda mendapatkan pembekalan dan dukungan nyata. Sebelum tampil di Ramadan Runway, kesepuluh finalis mendapat coaching dari Spark Fashion Academy, termasuk materi pengembangan bisnis fashion.
“Kompetisi ini adalah bentuk komitmen kami untuk memberi panggung pada desainer muda, bahkan dari luar Jawa, agar karya mereka bisa dihargai secara nasional. Bukan hanya soal desain, tapi juga membentuk mental dan kemampuan bisnis mereka sebagai perancang masa depan,” terang Floery.
Sebagai bentuk apresiasi, total hadiah yang diberikan mencapai Rp25 juta, berupa uang tunai dan program kelas eksklusif di SFA. Selain itu, acara juga dimeriahkan dengan penampilan dari Young Rising SFA Designers, seperti Malaika by Gwen, QueenD by Quwense Tumboimbella, dan Nashwa Fayza Kamal, Best Student SFA 2024.
Melihat antusiasme dan kualitas para peserta tahun ini, tak heran jika Hijab Design Competition akan kembali hadir tahun depan sebagai bagian dari Ramadan Runway, membuka lebih banyak ruang bagi inspirasi-inspirasi tak terduga, bahkan dari tempat sesederhana kebun singkong dan cabai rawit.