Menu

Sering Disepelekan para Perempuan, Ini Penyebab Miom, Hati-hati Beauty!

17 April 2025 13:25 WIB

ilustrasi wanita menderita miom saat hamil (Freepik/yanalya)

HerStory, Jakarta —

Beauty, banyak wanita yang tidak menyadari bahwa di dalam tubuh mereka bisa tumbuh sesuatu yang disebut miom, semoga kamu bukan salah satunya, ya. 

Menurut dr. Riza Marlina di laman Alodokter, miom adalah benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di luar dinding rahim. Meski terdengar menyeramkan, miom bukanlah kanker dan tergolong jinak. Tapi, bukan berarti kita bisa menyepelekannya.

Miom paling sering ditemukan pada wanita usia 30 hingga 50 tahun. Menariknya, banyak wanita yang baru tahu mereka punya miom saat sedang menjalani pemeriksaan rutin atau sedang memeriksakan kondisi lain. Ini karena miom kecil sering tidak menimbulkan gejala. Tapi saat ukurannya membesar, miom bisa menyebabkan nyeri, perdarahan tidak normal, hingga gangguan kesuburan.

"Miom ialah benjolan yang tumbuh di dinding rahim bagian dalam atau bagian luar, miom merupakan tumor rahim jinak yang umum terjadi pada wanita usia 30-50 tahun. Hingga saat ini belum diketahaui dengan pasti penyebab miom namun kondisi ini terkait dengan peningkatkan homron estrogen dan progesteron serta riwayat miom dalam keluarga," tutur dr. Riza Marlina.

Sampai saat ini, penyebab miom belum bisa dipastikan. Namun, para ahli percaya bahwa hormon estrogen dan progesteron berperan besar dalam pertumbuhan miom. Selain itu, riwayat keluarga juga menjadi faktor risiko—jadi kalau ibumu atau nenekmu pernah punya miom, kamu juga perlu lebih waspada.

Beberapa kebiasaan dan kondisi berikut juga bisa meningkatkan risiko terkena miom:

  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Kekurangan vitamin D
  • Sering mengonsumsi alkohol
  • Terlalu sering makan daging merah

Apakah Miom Harus Selalu Dioperasi?

Tidak selalu, Beauty. Jika miom masih kecil dan tidak menimbulkan gejala, biasanya dokter hanya akan menyarankan untuk memantau secara rutin. Tapi jika ukurannya besar, mulai mengganggu kenyamanan, atau memengaruhi kesuburan, maka tindakan medis diperlukan. Penanganannya bisa berupa terapi hormon, dan dalam beberapa kasus, operasi adalah pilihan terbaik.

"Miom yang berukuran kecil dan tidak bergajal pada umumnya diamati saja terlebih dahulu dan perlu pemantau rutin oleh dokter, namun jika ukuran besar dan menimbulkan gejala perlunya penanganan. Penanganan miom bisa dengan terapi hormon hingga tindakan operasi jika miom cukup besar," jelas dr. Riza.

Penting untuk diketahui, ternyata tidak ada makanan atau obat herbal yang bisa menghancurkan miom secara ajaib. Jadi kalau dokter sudah merekomendasikan operasi, sebaiknya jangan ditunda. Miom yang tidak ditangani bisa menyulitkan kehamilan dan bahkan menyebabkan komplikasi lainnya.

Bagaimana Cara Mencegah atau Mengurangi Risikonya?

Kabar baiknya, kamu bisa menurunkan risiko miom atau mencegah kondisinya semakin parah dengan gaya hidup sehat:

Hindari konsumsi alkohol

  • Jaga berat badan ideal
  • Perbanyak konsumsi sayur dan buah
  • Cukupi kebutuhan vitamin D, bisa dari sinar matahari pagi atau suplemen jika perlu

Miom memang umum terjadi, tapi bukan berarti bisa dianggap sepele. Deteksi dini dan gaya hidup sehat bisa membantu kamu menghindari masalah yang lebih serius. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika merasakan gejala yang tidak biasa, karena tubuhmu berhak untuk dirawat sebaik mungkin 

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan