Menu

Jadi Jadi Bagian Gaya Hidup, Hati-hati Beauty Cedera Saat Lari dan Fitnes!

28 Mei 2025 21:29 WIB

Seorang wanita sedang olahraga lari santai. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Belakangan olahraga lari dan fitnes menjadi gaya hidup di tengah-tengah masyarakat urban. Terlebih sejak pandemi, banyak di antara kita yang mulai menggeluti event lari setiap akhir pekan atau menghabiskan waktu di tempat fitnes. 

Meski kita tahu, aktivitas fisik seperti lari dan fitnes adalah investasi berharga untuk kesehatan dan kebugaran. Namun, antusiasme yang tinggi tanpa diimbangi pemahaman yang benar tentang risiko dapat berujung pada cedera yang justru menghambat tujuan kita. Mengenali penyebab umum cedera adalah langkah penting untuk berolahraga dengan aman dan efektif. 

Untuk itu Beauty harus memperhatikan beberapa hal saat melakukan olahraga di area terbuka seperti lari maupun di tempat fitnes untuk mengurangi cedera otot, tulang dan sendi. Dijelaskan oleh dr. Yohannes Toban Layuk Allo, Sp.OT (K) Sport, Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi Eka Hospital Bekasi, "kenali diri kita sendiri sebesar apa kemampuannya sebelum memulai latihan mau lari atau fitnes dan pemilihan alas kaki yang tepat". 

Ditambahkan dr. Toban, "saat lari seringkali terjadi cedera akibat overtraining karena pengin cepat bisa lari maraton, buru-buru ngejar pace, malu kalau pacenya lambat, jadi memaksakan keadaan. Sebenarnya seseorang itu bisa mencapai maraton butuh latihan yang lama, berbulan-bulan. Kalau dipaksa akan berpengaruh pada otot dan jantung". 

Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai 

Sebelum membahas penyebab spesifik, penting untuk memahami faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap cedera olahraga. Beberapa di antaranya: 

  • Usia: Seiring bertambahnya usia, elastisitas jaringan tubuh cenderung menurun.
  • Riwayat cedera: Area tubuh yang pernah cedera memiliki risiko lebih tinggi untuk cedera kembali.
  • Kondisi fisik yang kurang optimal: Otot yang lemah atau tidak fleksibel, serta keseimbangan yang buruk, dapat meningkatkan risiko cedera.
  • Anatomi tubuh: Beberapa individu mungkin memiliki struktur tulang atau sendi yang membuatnya lebih rentan terhadap cedera tertentu. 

Penyebab Cedera di Lintasan Lari dan Ruang Fitnes 

Berikut adalah beberapa penyebab umum cedera yang sering terjadi saat lari dan fitness:

  • Olahraga berlebihan (Overtraining): Semangat untuk mencapai hasil seringkali membuat kita tergoda untuk berlatih lebih keras dan lebih sering dari yang tubuh mampu terima. Kurangnya waktu istirahat dan pemulihan yang memadai dapat menyebabkan kelelahan otot, nyeri sendi, dan bahkan cedera stres seperti shin splint pada pelari. 
  • Teknik olahraga yang salah: Melakukan gerakan lari atau latihan beban dengan postur atau teknik yang tidak tepat adalah penyebab cedera yang sangat umum. Misalnya, posisi lutut yang salah saat squat, langkah kaki yang tidak efisien saat berlari, atau mengangkat beban terlalu berat dengan punggung yang tidak lurus dapat memberikan tekanan berlebih pada otot, ligamen, dan sendi. 
  • Tidak pemanasan dan pendinginan: Seringkali dianggap sepele, pemanasan yang adekuat mempersiapkan otot dan sendi untuk aktivitas yang lebih berat, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi risiko robekan atau ketegangan. Sebaliknya, pendinginan membantu mengembalikan tubuh ke kondisi istirahat secara bertahap dan mengurangi nyeri otot setelah berolahraga. 
  • Tidak melakukan Peregangan dengan Benar: Peregangan yang tepat meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerak sendi, yang penting untuk performa optimal dan pencegahan cedera. Namun, peregangan yang dilakukan secara terburu-buru atau dengan teknik yang salah justru dapat menyebabkan cedera. Peregangan dinamis lebih disarankan sebelum berolahraga, sementara peregangan statis lebih baik dilakukan setelah berolahraga. 
  • Beban terlalu berat dan intensitas terlalu sering: Terutama dalam latihan beban, penggunaan beban yang melebihi kemampuan atau peningkatan beban dan intensitas latihan yang terlalu drastis dapat memberikan tekanan berlebihan pada struktur tubuh dan menyebabkan cedera otot, tendon, atau ligamen. 

Beauty, kita dianjurkan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan seperti melakukan pemanasan dan pendinginan yang benar, memperhatikan teknik olahraga, tidak berlebihan dalam berlatih, dan melakukan peregangan secara teratur agar terhindar dari cedera.

Jika Beauty mengalami cedera saat berolahraga, atau memiliki kekhawatiran tentang risiko cedera dan bagaimana cara berolahraga dengan aman, berkonsultasilah dengan dokter spesialis kedokteran olahraga sesegara mungkin.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan