Menu

Zaskia Sungkar dan Irwansyah Dikaruniai Buah Hati Lewat Program Bayi Tabung, Seperti Apa Sih Proses Pembuatan Bayi Tabung?

31 Maret 2021 14:15 WIB

Ilustrasi pasangan suami istri menanti kelahiran anak. (Pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Selamat Zaksia Sungkar dan Irwansyah telah dikarunia anak pertama!

Setelah sepuluh tahun menunggu dan menjalani proses bayi tabung, akhirnya Zaskia Sungkar dan Irwansyah dikarunia anak pertama. Kabar bahagia ini dipublikasikan melalui story instagram dokter Tiwi.

Dalam videp tersebut dokter Tiwi membagikan suasana bersalin yang penuh haru dan bahagia. Baik Zaskia dan Irwansyah terlihat bahagia menyambut anak pertama yang telah ditunggu-tunggu.

Sebelumnya dalam vlog Zaskia telah mengaku merasakan kontraksi palsu berkali-kali. Ternyata selang beberapa hari, Zaskia akhirnya melahirkan. Ketika merasakan kontraksi kepala janin sudah turun tetapi belum dekat dengan jalan lahir.

Selain pasangan Zaskia Sungkar dan irwansyah, masih banyak pasangan publik figure lainnya yang berhasil menjalankan progam bayi tabung. Lalu seperti proses bayi tabung?

Dilansir dari berbagai sumber (31/03/2021), berikut proses pembuatan bayi tabung

Stimulasi Ovarium

Tahap pertama dalam proses pembuatan bayi tabung adalah stimulasi ovarium. Tahap ini bertujuan untuk meingkatkan jumlah sel telur yang diproduksi oleh ovarium. Semakin banyak sel telur yang bisa diambil dan dibuahi selama proses bayi tabung, semakin besar pula kesempatan terjadinya kehamilan.

Selama tahap ini, Moms akan diberikan obat kesuburan untuk meingkatkan produksi sel telur. Dokter juga akan memantau pertumbuhan dan perkembangan folikel dalam beberapa hari dengan melakukan USG dan tes darah. Hal ini guna memantau perkembangan telur dalam ovarium dan mengetahui kadar hormon.

Pematangan Oosit

Setelah itu, proses pematangan oosit pun dilakukan. Moms akan diberikan suntikan human chorionic gonadotropin (hCG) agar pematangan sel telurnya maksimal.

Suntikan hormon dilakukan sebanyak satu kali dan dilakukan di waktu yang tepat. Hal ini gak bisa dilakukan terlalu dini, jika dilakukan terlalu dini, telur bisa menjadi gak cukup matang. Tetapi jika terlalu lama, telur menjadi terllau tua dan gak bisa berbuah dengan baik.

Pengambilan Sel Telur

Pengambilan sel telur gak bisa sembarang dilakukan, sel telur baru bisa diambil sekitar 34 – 36 jam setelah menerima suntikan hCG. Kemudian, dilakukan USG transvaginal dilakukan untuk memandu dokter dalam pengambilan sel telur.

Pengambilan sel telur dilakukan menggunakan jarum yang akan mengisap folikel dalam ovarium. Nantinya, hanya akan ada satu oosit (telur) tiap satu folikel yang diambil dari ovarium. Selanjutnya, oosit akan dibawa ke labolatorium embriologi unruk dilakukan pembuahan.

Pembuahan Telur

Tahapan selanjutnya adalah pembuahan atau inseminasi. Inseminasi merupakan kondisi di mana sprema diperkenalkan ke telur, kemudian hasil gabungan keduanya dimasukan ke dalam ruangan khusus. Umumnya, dalam waktu 12-24 jam diharapkan terjadi pembuahan antara sprema dengan telur.

Jika suami yang mengalami masalah gak subur atau mempunyai kualitas sprema yang renda, sperma perlu disuntikkan langsung ke masing-masing telur yang matang. Teknik ini dinamankan dengan intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI).

Pemindahan Sel Telur yang Dibuahi

Sebelum dilakukan pemindahan embrio, Moms akan diberikan obat hormon progesteron untuk membantu mempersiapkan dinding rahim untuk menerima embrio. Selanjutnya, embrio yang dihasilkan akan disimpan selama 3-5 hari di tempat khusus sebelum dipindahkan ke rahim.

Pemindahan embrio biasanya dilakukan pada hari kelima setelah pembuahan. Kondisi embrio pada fase ini berada dalam fase blastosit. Pada fase ini, embrio sudah mampu menempel dengan baik pada rahim.

Nah, jadi itulah proses pembuatan janin lewat progam bayi tabung. Keberhasilan progam bayi tabung dipengaharuhi oleh usia. Usia optimal dari wanita yang menentukan keberhasilan proses bayi tabung yaitu sekitar 23-39 tahun.