Menu

Punya Pesona yang Memikat, Ini 3 Tarian Daerah Bengkulu yang Harus Kamu Ketahui

12 April 2021 21:20 WIB

Penari tari kejei. (Pinterest/Traverse.id)

HerStory, Bandung —

Kebudayaan masyarakat di provinsi yang terletak di barat daya Pulau Sumatera ini terkenal, salah satunya karena Kain Besurek. Jenis batik Indonesia khas Bengkulu yang bermotif kaligrafi Arab. Selain itu ada juga Tabot, festival budaya Asyura yang diselenggarakan setiap tahunnya.

Kebudayaan Bengkulu hadir dengan kekhasan tersendiri, terutama karena mendapat pengaruh dari suku-suku berbeda yang mendiaminya. Ada masyarakat Suku Rejang, Suku Serawai, dan Suku Lembak yang masing-masing mengusung kebudayaan dengan ciri khasnya tersendiri.

Selain produk budaya di atas, masyarakat Bengkulu juga memiliki ragam tari-tarian tradisional. Sebagian ada yang berfungsi sebagai tari penyambutan, ada yang murni untuk hiburan, serta terdapat juga tarian yang bersifat sakral sebagai bagian dari upacara adat.

Berikut adalah beberapa tarian Bengkulu, setidaknya ada tiga tarian khas Bengkulu yang masing-masing lengkap dengan penjelasan singkatnya seperti dikutip dari berbagai sumber, (12/04/2021).

Tari Kejei Bengkulu

Kejei merupakan salah satu tarian adat Bengkulu. Keberadaannya melekat pada Upacara Kejei, upacara perkawinan di Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Sebuah kesenian tradisi yang menghadirkan para penari berpasangan putra dan putri. Umumnya berjumlah ganjil dan harus dari suku berbeda.

Sebagai bagian dari rangkaian upacara adat perkawinan, tari tradisional ini tidak hanya melibatkan penarinya saja, melainkan juga melibatkan mempelai pria dan wanitanya. Hal ini dimaksudkan sebagai pertanda pelepasan masa lajang kedua mempelai.

Selain sebagai hiburan dan tari pergaulan, Kejei juga merupakan tarian sakral yang mengandung nilai mistik. Ada beberapa aturan yang mengikat, termasuk para penari perempuannya harus masih perawan dan dalam keadaan suci. Jumlah ganjil diyakini akan digenapi oleh arwah nenek moyang.

Tari Sekapur Sirih

Tarian daerah Bengkulu selanjutnya adalah Tari Persembahan atau Tari Sekapur Sirih. Tari kebanggaan masyarakat yang berfungsi penyambutan ini ada yang mengatakan terinspirasi oleh Tari Kejei. Selain untuk menyambut tamu kehormatan, tarian ini juga sering tampil pada acara pernikahan.

Tari ini melibatkan lima penari atau lebih. Lemah gemulai gerakan mereka harmoni dengan iringan musik dari perpaduan gong, kulintang, redap dan suling. Mereka menari dalam balutan busana adat Bengkulu lengkap dengan atribut penghias kepala dan kaki.

Satu di antara penarinya membawa lengguai sebagai tanda penyambutan kepada tamu. Di masa lalu, tari ini hadir sebagai persembahan kepada raja atau pangeran. Saat ini berfungsi untuk menyambut tamu secara umum. Dalam acara pernikahan, fungsinya untuk menyambut sang mempelai.

Tari Andun

Tari Andun adalah tarian khas Bengkulu yang awalnya berfungsi sebagai sarana mencari jodoh. Dulu tarian ini tampil ketika masyarakat selesai panen padi. Seiring perkembangan, tari ini kemudian lebih berfungsi untuk menyambut tamu, atau memeriahkan acara-acara penting, seperti perkawinan.

Tarian Andun biasa ditarikan oleh pemuda laki-laki (Bujang) dan perempuan (Gadis) berpasang-pasangan. Tidak jarang juga penarinya hanya perempuan terutama yang belum menikah. Komposisi tersebut terkait dengan sejarah Andun yang awalnya digunakan sebagai sarana mencari jodoh di musim panen padi.