Masyarakat Papua pasti mengenal sosok Yulce Wenda Enembe, istri Gubernur Papua Lukas Enembe. Yulce Enembe aktif sebagai ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua dan ia berharap dapat menciptakan generasi muda dalam keluarga dengan sumber manusia yang andal.

Sebagai ketua Tim Penggerak PKK, Yulce meminta perhatian khusus kepada posyandu sebagai wadah terdepan dalam pemberian pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat Papua.

Masih banyak kasus kurang gizi di berbagai daerah sehingga itulah yang mengingatkan Yulce Enembe untuk bergerak mengadakan suatu kegiatan dan pemantauan, serta pembinaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Yulce Enembe juga menggerakkan penguatan peran perempuan demi peningkatan kualitas serta langkah pengembangan. Menurutnya, perempuan harus dapat bersatu untuk mengangkat harkat serta derajatnya. Hal tersebut bertujuan agar tersedianya dukungan untuk perempuan bisa lebih maju. Selain itu, juga sebagai pemantik agar enggak ada perempuan yang mengorbankan sesama perempuan. 

Enggak hanya aktif sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua, pada tahun 2015, Yulce Enembe dikukuhkan sebagai Bunda PAUD untuk Provinsi Papua. Setelah dilantik, Yulce Enembe melakukan berbagai gerakan untuk meningkatkan perkembangan dna juga pendidikan anak usia dini.

Saat menjadi Bunda PAUD, Yulce Enembe memrakarsai diberlakukannya penerapan bahasa ibu di sekolah-sekolah wilayah pegunungan dan pesisir Bumi Cendrawasih. Ia percaya bahwa bahasa ibu dapat membawa dampak positif bagi perkembangan anak karena mereka jadi bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Bagi Yulce Enembe, bahasa ibu yang diterapkan pada pembelajaran anak usia dini akan sangat tepat dilakukan. Anak-anak akan lebih mengerti dan cepat menyesuaikan dan enggak jarang anak-anak akan cepat berbahasa Indonesia.

Berkat kerja kerasnya menjadi Bunda PAUD, Yulce Enembe mendapatkan Anugerah PAUD Tingkat Nasional dari Ibu Negara Republik Indonesia Iriana Joko Widodo.

Meski sudah bekerja keras demi perkembangan anak di Papua, Yulce Merasa dirinya belum pantas mendapatkan penghargaan karena kinerja Bunda PAUD belum sempurna menurutnya. Namun, ia tetap mensyukuri penganugerahan tersebut karena dapat memberikan semangat dan motivasi dalam melayani dan mempersiapkan anak-anak Papua sebagai generasi penerus bangsa.

Wah, inspiratif ya, Beauty!