Ilustrasi sedang berjemur. (Pinterest/Freepik)
Perbincangan mengenai waktu terbaik untuk berjemur dan mendapatkan vitamin D masih terus bergulir.
Sebagian mengatakan pukul 8 sampai 10, ada juga yang mengatakan pukul 9 sampai 11.
Faktanya, waktu terbaik untuk berjemur berada direntang waktu jam 9 pagi sampai jam 3 sore.
Semakin siang kita berjemur, semakin tinggi pula risiko terbakar karena sinar matahari.
Dokter Estetika dan Skinfluencer Yessica Tania atau Dr. Zie melalui unggahan di media sosialnya menjelaskan tentang bagaimana berjemur yang baik dan disesuaikan berdasarkan tipe kulit.
Banyak orang jika ingin berjemur ini terpaku pada waktu. Nyatanya, untuk berjemur yang tujuannya membentuk vitamin D ini disesuaikan dengan letak geografis. Terlebih Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa membuat kita yang akan berjemur kalau siang dikit saja sinar UV nya bakalan tinggi termasuk risikonya.
Dr. Zie juga mengatakan kita tidak dapat menyamakan waktu daerah satu dengan yang lain ketika akan berjemur karena sudah pasti berbeda. Semakin tinggi UV index, semakin singkat juga waktu untuk berjemur.
Bukan bermaksud rasis ya, Beauty. Tapi tipe kulit ini juga sangat memengaruhi waktu terbaik untukmu berjemur.
Untuk mengetahui Beauty berada di tipe kulit nomor berapa, Beauty bisa baca terlebih dulu Kenali 6 Jenis Kulit ala Fitzparick.
Sebelum berjemur ada baiknya Beauty mengenali tipe kulit agar dapat meminimalisir risiko berbahaya dari paparan sinar matahari.
Beauty yang memiliki tipe kulit 3, cukup berjemur selama 15 menit pada pukul 9 pagi. Berbeda jika Beauty memilih saat jam 12 siang, waktu yang baik untuk berjemur hanyalah 5 menit.
Pastikan sebelum berjemur Beauty sudah menggunakan sunscreen dengan minimal SPF 30 di wajah dan leher, mengenakan kacamata hitam, serta tubuh yang terjemur ini biasanya kaki, tangan dan punggung.