Menu

Jaga Si Kecil Ya Moms! Otak Anak yang Kena Corona Bisa Terganggu Lho

18 Agustus 2021 19:20 WIB

Ilustrasi anak yang terinfeksi virus Corona. (Unsplash/Edited by HerStory)

HerStory, Bogor —

Ganasnya virus Corona (Covid-19) memang tak bisa dikendalikan, ya Moms. Penyakit ini bisa menyebabkan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang. Salah satunya adalah dapat memicu gangguan otak, tak terkecuali pada anak.

Dikutip dari thehealthsite.com, Rabu (18/8/2021), penelitian yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa 1 dari 20 anak yang dirawat di rumah sakit dengan terinfeksi Covid-19 mengalami komplikasi otak atau saraf yang terkait dengan infeksi virus. 

The Lancet and Adolescent juga menerbitkan penelitian yang mengidentifikasi komplikasi neurologis pada anak-anak dan menunjukkan bahwa mereka mungkin lebih umum dibandingkan orang dewasa yang dirawat akibat Covid-19. 

“Risiko seorang anak dirawat di rumah sakit karena Covid-19 kecil, tetapi diantara mereka yang dirawat di rumah sakit, komplikasi otak dan saraf terjadi hampir empat persen,” kata peneliti Stephen Ray dari University of Liverpool.

Tak hanya itu, dikutip dari Times of India, sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Uppsala University, Swedia, mengungkap bahwa virus Corona dapat menginfeksi sistem saraf dan memicu berbagai gejala neurologis, di antaranya sakit kepala, pusing, kebingungan, dan penglihatan kabur.

Selain itu, studi ini juga menyebut Covid-19 bisa menyebabkan stroke bahkan koma.

Dalam studi tersebut, para peneliti mengamati 19 pasien COVID-19 yang mengalami masalah neurologis, dari mengigau hingga koma. Hasilnya, sebanyak delapan pasien mengalami 'kebingungan mental' dan yang lainnya mengeluhkan sakit kepala akibat infeksi virus Corona.

Terkait hal itu, Dokter Spesialis Anak dan konsultan tumbuh kembang, DR. Dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K), pun tak menampik bahwa virus Covid-19 bisa memicu gangguan pada otak anak.

Tak hanya itu, kata dia, anak yang mengalami infeksi virus, baik virus Covid-19 maupun yang lain, berisiko terhadap tumbuh kembangnya.

“Otak sangat bisa kena. Dari sisi virusnya sendiri kita masih tidak tahu regulasi Virus Covid-19 ini kemana saja. Yang jelas, inangnya ada di saluran nafas. Pintu masuk pertamanya itu di saluran nafas. Tapi bisa kita lihat juga, saluran cerna bisa kena, jadi diare. Mata juga banyak kasusnya, kulit juga kena. Ini jadi sangat rawan juga untuk menyerang otak,” papar Dr. Ahmad Suryawan, kepada HerStory, saat webinar dengan topik "Mengantisipasi Dampak Pandemi Covid-19 pada Tumbuh Kembang Si Kecil", ditulis Rabu (18/8/2021).

Ketika anak terpapar virus Corona, kata dr Wawan, akan berdampak bagi tumbuh kembangnya. Parahnya,  proses infeksi pada tumbuh kembang anak ini sifatnya dalam jangka panjang.

Kata dia, pada anak di bawah 6 tahun, dapat mengganggu tumbuh kembang dasar. Antara lain kemampuan motorik, kemampuan bicara bahasa dan kemampuan personal kemandirian.

"Sementara pada anak usia di atas 6 tahun, proses infeksi pada usia awal, dapat mengganggu tumbuh kembangnya dalam aspek perilaku dan kecerdasannya," ujarnyanya.

Namun, pria yang kerap disapa Dr Wawan itu pun mengungkapkan, otak anak bisa juga terganggu perkembangannya, bukan hanya gara-gara infeksi virus Covid-19 semata.  

“Terlebih di masa pandemi ini, dengan ada aturan keluar rumah dibatasi, bisa juga menyebabkan beberapa anak mengalami nutrisi yang morat marit, stimulasi gak pernah dapet, dll. Maka meskipun dia gak kena virus, otak anak pun rawan terganggu juga. Terutama rawannya itu di bawah 2 tahun, dimana percepatan perkembangan otak itu relatif cepat di usia itu. 90% otak itu berkembang di 6 tahun, tapi 60% nya di bawah 2 tahun. Sehingga  anak di umur 2 ke 6 th itu hanya 10-15%. Jadi bagi Anda yang punya bayi di bawah 2 tahun, selama pandemi ini anak tersebut harus benar-benar dilindungi, stimulasi harus tetap diberikan dengan meski dengan berbagai teknik kesulitan,” saran Dr Wawan.

Ia pun lantas mengingatkan para orang tua untuk menjaga imunitas tubuh anak agar tak mudah tertular virus Corona, ataupun gangguan penyakit lainnya.

“Orang tua pun harus melindungi anak, termasuk daya tahan tubuhnya selama masa pandemi ini dengan mengatur pola aktivitas fisik tergantung usia anak, mengatur aktivitas tidur anak. Dan ketiga serta yang paling penting, atur pola pemberian nutrisi pada anak.Ini adalah upaya dasar yang harus dilakukan orangtua selama ada aturan harus stay at home," tutupnya.

Nah, semoga informasinya bermanfaat ya Moms!