Menu

Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya Gejala Anosmia Karena Covid-19 dan Flu Biasa

20 Agustus 2021 16:15 WIB

Ilustrasi Gangguan Penciuman Anosmia (Unsplash/Yuris Alhumaydy)

HerStory, Bandung —

Salah satu gejala dari infeksi pandemi Covid-19 adalah hilangnya atau tidak pekanya indra penciuman. Ini bisa juga disebut dengan anosmia.

Pengidap anosmia tak bisa membaui aroma makanan, sulit mencium wangi bunga aau parfum, sampai tak menyadari bahaya kebakaran atau gas bocor.

Dilansir dari Health.kompas.com, anosmia terjadi ketika saraf yang bertugas mengirimkan sinyal dari hidung ke otak mengalami kerusakan.

Penyebab anosmia bisa karena hidung tersumbat, masalah pada sinus, tumor di dekat saraf penciuman, cedera otak, atau Covid-19. Untuk anosmia Covid-19, kondisi hidung tidak bisa mencium bau bisa berlangsung dalam hitungan hari sampai berbulan-bulan lamanya.

Gejala anosmia memang mirip dengan flu biasa. Kira-kira bagaimana ya membedakannya?

Yuk, simak penjelasan berikut ini, dikutip dari Halodoc.com, Jumat (20/8/2021).

Perbedaan Gejala Anosmia karena Covid-19 dan Gejala Flu Biasa:

1. Muncul secara tiba-tiba

Gejala anosmia biasanya muncul sekitar 2-14 hari setelah kamu terpapar Covid-19. Gejala ini biasanya terjadi secara tiba-tiba, meskipun kamu enggak mengalami masalah dalam bernapas.

Sedangkan, pada gejala flu, biasanya diawali dengan hidung meler atau tersumbat yang bisa membuat kemampuan penciuman kamu hilang.

2. Disertai dengan gejala Dysgeusia

Anosmia yang terjadi akibat virus corona biasanya cenderung parah. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Rhinology, menemuan bahwa hilangnya fungsi penciuman pasien Covid-19 lebih parah.

Anosmia pada pengidap Covid-19 disertai dengan gejala dysgeusia, yakni hilangnya kemampuan indra pengecap dalam merasakan makanan, khususnya membedakan rasa pahit dan manis.

Sementara itu, pada flu biasa tidak terjadi penurunan kemampuan indera pengecap. 

3. Bukan disebabkan oleh hidung tersumbat

Perbedaan lainnya antara anosmia Covid-19 dan flu biasa adalah hilangnya indra penciuman pada saat flu disebabkan karena hidung dan saluran napas tersumbat.

Sementara, anosmia yang terjadi pada pengidap Covid-19 dikaitkan dengan sistem saraf pusat.

Profesor Carl Philpott dari University of East Anglia’s Norwich Medical School sekaligus ketua dari studi tersebut, mengungkapkan bahwa virus corona sebelumnya sudah diketahui bisa memengaruhi sistem saraf pusat berdasarkan tanda-tanda neurologis yang dikembangkan oleh beberapa pasien.

Itulah peberdaan antara gejala anosmia akibat Covid-19 dan flu biasa. Jangan disepelekan ya Moms!

Selain anosmia, Covid-19 juga akan mengalami beberapa gejala lain, seperti demam, mengigil, napas menjadi lebih pendek, kesulitas bernapas, kelelahan terus menerus, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung berair, mual, muntah, dan diare.